SOLO, solotrust.com - Persaingan dalam dunia usaha makin ketat di era digital kali ini sebab makin banyak produsen bermunculan menawarkan produk barang maupun jasa. Para pelaku bisnis pun dituntut memiliki strategi pemasaran yang kuat dalam memasarkan produk barang dan jasanya agar mampu bersaing.
Menyadari pentingnya pencitraan atau branding dalam strategi marketing, Biru Baru Event Organizer menggelar workshop bertajuk "On-Markethink! Class" di Apiary Co-Working Space, Sabtu (12/5/2018).
Ketua Panitia, Fauzan Achmad, memaparkan kegiatan ini digelar sebagai salah satu syarat sekaligus mengasah soft skill untuk mata kuliah Public Relations Jurusan Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta (FISIP UNS).
Baca juga : Biru Baru Event Organizer Akan Gelar On markethink! Class
"Seminar marketing sudah banyak, hanya mengundang pembicara untuk memotivasi pelaku usaha. Makanya kita ingin lebih spesifik, fokus pada konten visual dan strategi planning marketing. Dua hal tersebut penting bagi mereka yang ingin terjun ke dunia marketing berbasis online," paparnya di sela acara.
Adapun narasumber yang hadir adalah Anisa Pratiwanda dari Gojek Indonesia dan Husni Muarif dari agen periklanan Syafaat Marcomm Yogyakarta. Materi yang disampaikan meliputi riset penggunaan media sosial di Indonesia dan strategi pembuatan konten visual.
Lebih lanjut Fauzan menjelaskan, rata-rata marketing di era digital saat ini memanfaatkan sosial media seperti Instagram. Sehingga peserta harus mempelajari konten visual lebih dulu, tidak hanya untuk memasarkan produk tapi juga membangun branding.
"Selain itu kita menghadirkan narasumber dari Gojek, untuk memperlihatkan bahwa riset itu perlu untuk mem-branding produk. Agar peserta memahami pentingnya riset, apa saja yang akan diriset, konsumen apa yang disasar dan strategi marketing yang harus dilakukan," terang mahasiswa yang lebih sering disapa Ojan ini.
Pihaknya mengaku sengaja membatasi jumlah peserta agar lebih fojus menyerap materi dan menjaring mereka yang serius menekuni marketing online. Dari 130 hanya diterima 30 orang peserta dengan minat public speaking, marketing strategy, copy writer, dan desain.
Penjaringan peserta berdasar minat tersebut penting sebab ada praktik di akhir workshop. Peserta dibagi menjadi enam kelompok yang akan presentasi cara branding suatu produk untuk dinilai oleh pembicara.
"Kita berharap para peserta bisa mempraktikan langsung bagi yang sudah punya produk. Bagi yang belum punya produk, bisa segera menggagas produk dan memprakikan ilmu yang didapat," pungkasnya. (rum)
(way)