SUKOHARJO, solotrust.com- Melestarikan budaya menjadi komitmen warga wilayah Kecamatan Baki, terlebih di wilayah ini terdapat situs makam Kyai Baki, yang merupakan inspirasi adanya nama dari wilayah Baki. Berbagai kesenian dan arak-arakan budaya di kirab dari perbatasan Baki –Klaten hingga pusat Desa Baki.

Kirab tersebut diikuti ratusan warga sejauh 1 kilometer, dari makam Kyai Baki menuju Lapangan Baki di Desa Baki Pandeyan.

Kirab yang baru pertama kali diadakan tersebut cukup menarik antusiasme warga Baki. Akibatnya banyak warga yang berjubel di sepanjang jalan penghubung antara Baki dan Klaten ini. Tak ayal hal ini juga menyebabkan arus lalu lintas sempat tersendat.

Kirab ini sendiri dipelopori oleh para pemuda dengan menggandeng berbagai komunitas di wilayah Kecamatan Baki.

Event ini diwarnai berbagai tampilan menghibur dan kreatif, mulai dari gunungan hasil bumi, pasukan kirab Keraton Surakarta, seni reog, tari topeng ireng, komunitas sepeda onthel serta ibu-ibu kader PKK yang bersolek ala petani.

Ketua panitia Kirab Grebeg Baki, Erijati menuturkan, kegiatan itu merupakan inisiatif pemuda Baki beserta warga Baki untuk melestarikan budaya asal mula Baki.

“Acara yang digabung dengan acara tambahan lainnya ini merupakan swadaya masyarakat.” Tutur Erijati.

Eri menambahkan, acara dimulai dengan tabur bunga di makam Kyai Baki dan dilanjutkan dengan doa bersama. Seluruh peserta kirab dengan berjalan kaki menuju lapangan Kecamatan Baki.

“Kegiatan ini nantinya akan menjadi agenda tahunan untuk wilayah Kecamatan Baki Sukoharjo.” Pungkasnya. (arif)

 

(wd)