Serba serbi

Awasi! 143 Juta Pengguna Medsos Berpotensi Terpapar Radikalisme dan Terorisme

Teknologi

18 Mei 2018 12:34 WIB

Ilustrasi (Pixabay)

JAKARTA, solotrust.com – Literasi media dinilai sangat penting mana kala arus informasi yang mengalir di media sosial (medsos) makin tak terkendali. Masih banyak bertebaran informasi tak benar (hoaks), ujaran kebencian, bahkan yang berbau radikalisme dan terorisme.

Tenaga Ahli Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) Donny Budi Utoyo menyebut, di Indonesia ada sekitar 143 juta pengguna medsos yang sangat berpotensi terkena virus radikalisme dan terorisme.



“Kita harus bicara hulu dan hilir. Hulu seperti apa? Ya itu, literasi, bicara conten, dan narasi. Hilirnya baru pemblokiran,” bebernya dalam Diskusi Media Forum Merdeka Barat 9 (Dismed FMB9) bertajuk ‘Cegah dan Perangi Aksi Teroris’ di Gedung Serba Guna Kemkominfo, Jakarta, Rabu (16/5/2018).

Bahkan Donny menyebut, sejak pertama kali terjadi bom di gereja Surabaya, ada 1.285 akun medsos yang telah diblokir.

Pemblokiran itu dilakukan dalam waktu 3-4 hari. Dia mengatakan, proses yang sudah dilakukan oleh pihaknya jauh-jauh hari dilakukan terus-menerus dan saat kejadian lebih diintensifkan.

“Salah satu upayanya adalah dengan aduan konten, internet sehat, siber kreasi dan lainnya. Isinya dengan melakukan literasi digital, cara menghindari paham radikal,” ucap Donny.

(way)