SOLO, solotrust.com – Sedikitnya ada 71 laporan balon yang terbang pada ketinggian jelajah pesawat udara. Laporan itu disampaikan pilot kepada AirNav Indonesia pada tanggal 15 Juni 2018, atau tepat pada saat Lebaran.
“Pada tahun 2018, tanggal 15 Juni 2018 kemarin pilot memberikan 71 laporan melihat balon udara di ketinggian jelajah pesawat udara,” tulis AirNav dalam Twitter resminya, Sabtu (16/6/2018).
Keberadaan balon udara yang terbang tinggi di area jelajah pesawat sangat berbahaya bagi penerbangan. AirNav menegaskan, balon udara liar yang tidak ditambatkan sangat mengganggu keselamatan penerbangan.
Hal itu sudah ditegaskan dalam Peraturan Menteri Perhubungan No 40 tahun 2018 yang mengatur penerbangan balon udara yang selaras dengan keselamatan penerbangan. Salah satu aspek yang wajib dipatuhi dalam menerbangkan balon udara yakni dengan cara ditambatkan.
“Kementerian Perhubungan menerbitkan PM 40 tahun 2018 yang mengatur penerbangan balon udara yang selaras dengan keselamatan penerbangan, yakni dengan cara ditambatkan,” tulis AirNav.
Sebelumnya, tahun lalu AirNav juga menerima laporan sebanyak 63 dari pilot yang menyatakan melihat balon udara pada ketinggian jelajah pesawat udara saat momen Lebaran.
Untuk memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai cara menerbangkan balon udara tradisional yang selaras dengan keselamatan penerbangan, Kementerian Perhubungan bersama AirNav Indonesia dan stakeholder penerbangan menginisiasi festival balon udara tradisional di Wonosobo, Ponorogo, dan Pekalongan.
(way)
