Hard News

Hati-hati, Ancaman Gelombang Tinggi di Pantai Selatan Jawa Meningkat

Hard News

21 Juli 2018 17:02 WIB

Gelombang tinggi diperkirakan akan terjadi di pantai selatan Jawa hingga 26 Juli mendatang. (Dok Twitter)

SOLO, solotrust.com – Masyarakat di sekitar pantai selatan Jawa diminta meningkatkan kewaspadaannya dalam beberapa hari ke depan. Pasalnya, gelombang tinggi diperkirakan akan terjadi di pesisir Jawa setidaknya hingga 26 Juli mendatang.

Kepala Stasiun Klimatologi Mlati Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Agus Sudaryatno dalam rilis resminya yang diterima solotrus.com, Jumat (20/7/2018) mengatakan, terjadi perbedaan  tekanan udara yang siginifikan antara belahan bumi utara dan selatan.



Berdasarkan update terakhir 20 Jli 2018 pukul 11.22 WIB, TC AMPIL berada di belahan bumi bagian utara yaitu di Laut Cina Selatan sebelah utara Filipina. Aktivitas TC AMPIL yang bergerak ke arah barat dengan kecepatan 18 km/jam memiliki kecepatan angin maksimum di sekitar pusatnya 92 km/jam dan tekanan 985 hPa.Sedangkan tekanan udara di belahan bumi bagian selatan sebesar 1026 hPa.

“Kondisi ini (perbedaan tekanan udara yang siginifikan antara belahan bumi utara dan selatan) berdampak pada peningkatan kecepatan angin hingga lebih dari 35 km/jam dan peningkatan gelombang laut di pesisir selatan Yogyakarta,” jelas Agus.

Berdasarkan data dari BMKG, terjadi peningkatan tinggi gelombang laut di pesisir Jawa hingga 26 Juli mendatang. Prakiraan tinggi gelombang laut secara rinci pada 21 Juli: 3.0 - 3.5 meter, 22 Juli: 2.5 - 3.0 meter, 23 Juli: 3.0 - 4.0 meter, 24 Juli: 4.0 - 6.0 meter, 25 Juli: 4.0 - 6.0 meter, dan 26 Juli: 4.0 - 5.0 meter.

Sementara hal senada juga disampaikan Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho. Melalui akun Twitter resminya, dia mengimbau kepada warga di pesisir selatan Jawa untuk hati-hati.

“Hati-hatilah saat hendak berwisata di pantai selatan Jawa. Ancaman gelombang tinggi meningkat hingga 26/7/2018. Jangan gegabah berenang di pantai yang berbahaya. Selalu ikuti saran petugas pantai. Musibah terjadi saat kita lengah dan gegabah. Hati-hatilah,” tulis Sutopo, Sabtu (21/7/2018).

(way)