JAKARTA - PT Perusahaan Listrik Negara atau PLN memastikan pasokan listrik untuk tiga gili sudah normal lagi setelah terjadinya gempa Lombok. Tiga gili atau pulau itu yakni Gili Air, Gili Meno, dan Gili Trawangan, Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB).
Direktur Bisnis Regional Jawa Timur, Bali dan Nusa Tenggara PLN, Djoko R. Abumanan mengatakan warga, pengusaha hotel, dan wisatawan yang masih bertahan di sana sudah dapat menikmati kembali listrik PLN yang sebelumnya padam, karena rusaknya jaringan dan infrastruktur listrik akibat diguncang gempa.
“Kami fokus memperbaiki dan mengamankan infrastruktur kelistrikan di sana agar aktivitas masyarakat dapat terbantu. Tadi siang tim PLN berhasil menyalakan listrik di 3 Gili setelah 3 hari bekerja keras,” kata Djoko.
Sebelumnya, gempa berkekuatan Magnitudo (M) 7.0 mengguncang Sumbawa Timur, Laut Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat (NTB) pada MInggu (5/8/2018) pukul 18.46 WIB. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) sempat mengeluarkan peringatan gempa itu berpotensi tsunami. Adapun titik gempa Lombok berada di kedalaman 15 km dari permukaan laut, tepatnya di garis lintang 8.73 LS dan garis bujur 116.48 BT.
Djoko berujar penormalan jaringan listrik di 3 gili itu sempat terhambat akibat gempa susulan yang terjadi pada Kamis (8/8/2018). Gempa tersebut memporak-porandakan kembali jaringan kelistrikan di tiga gili. Akibatnya tim PLN yang sedang bekerja untuk melakukan perbaikan sempat dievakuasi ke tempat aman.
Djoko mengatakan pasokan yang kembali normal di 3 gili ini setelah tim PLN secara bertahap memperbaiki gardu-gardu listrik yang roboh. Adapun gardu yang sudah beroperasi normal di Gili Trawangan sebanyak 11 dari 81 gardu, Gili Meno 7 dari 15 gardu, dan Gili Air 26 dari 27 gardu (1 gardu kondisi trafo rusak). Total 44 dari 123 gardu distribusi sudah bisa beroperasi di ketiga wilayah itu.
Menurut Djoko para petugas dikerahkan untuk mengamankan dan memperbaiki jaringan, mulai dari Jaringan Tegangan Menengah (JTM), Jaringan Tegangan Rendah (JTR) dan Sambungan Rumah (SR) hingga kWh meter pelanggan.
Di samping itu, PLN juga mengirimkan 2 buah trafo 100 kilo Volt Ampere (kVA) dan 2 buah trafo 50 kVA untuk perbaikan di Gili Air dan 2 buah trafo 250 kVA untuk di Gili Trawangan. Pengirimian alat-alat kelistrikan ini dibantu menggunakan kapal milik TNI.
“Seluruh perbaikan ini memerlukan upaya massif dan berkelanjutan, mengingat banyaknya infrastruktur kelistrikan yang rusak parah setelah gempa Lombok. Upaya ini juga kami lakukan bersama TNI AL dan Kepolisian,” tutur Djoko. #teras.id
(wd)