GROBOGAN, solotrust.com - Jurnalis dari berbagai media, baik cetak, elektronik, maupun online yang tergabung dalam ikatan Jurnalis Grobogan Bersatu menggeruduk Mapolres Grobogan Rabu (11/10/2017). Aksi diawali dengan orasi di depan Mapolres Grobogan. Mereka kemudian masuk ke dalam Mapolres, namun mereka dihadang oleh pejabat utama Polres di pintu gerbang. Namun setelah bernegosiasi, para jurnalis diperkenankan masuk di dalam lingkungan Mapolres.
Di dalam Mapolres para jurnalis meneriakkan kecaman terhadap arogansi oknum polisi dan Satpol PP yang bertindak arogan, memukuli, dan merampas alat kerja empat wartawan saat melakukan peliputan unjuk rasa penolakan pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi Gunung Slamet di Banyumas.
Para jurnalis Grobogan menuntut supaya kasus kekerasan tersebut diselesaikan melalui jalur hukum. Jika diselesaikan hanya dengan permintaan maaf saja, dikhawatirkan kasus kekerasan terhadap jurnalis akan terus berulang.
"Ini merupakan aksi yang kesekian kalinya yang menimpa kami jurnalis. Stop kekerasan, jangan lakukan lagi," tegas koordinator aksi Suswanto Saputro.
Tuntutan para Jurnalis Grobogan dituangkan melalui pernyataan sikap yang ditulis pada selembar poster. Sebagai bukti Polres Grobogan mendukung tuntutan tersebut, para jurnalis memintas pejabat Polres untuk menandatangani pernyataan sikap tersebut. Selanjutnya peranyataan tersebut diserahkan kepada polisi, untuk disampaikan kepada pihak-pihak yang menangani kasus kekerasan yang dialami empat wartawan di Banyumas.
(Priyo-Wd)
()