SOLO, solotrust.com - Saat Natalie dan Ben Ophelia mendaftarkan putrinya yang masih berusia tiga tahun bergabung di Mensa, komunitas orang-orang ber-IQ tinggi, keduanya tahu mereka akan dianggap sebagai orang tua pemaksa. Namun, bagaimana rasanya memiliki anak dengan bakat alami?
Ya, bocah bernama Ophelia memang punya IQ tinggi. Betapa tidak, anak usia di bawah lima tahun (Balita) itu sudah mampu mengatakan kata pertamanya, 'hiya', beberapa bulan lebih cepat dari usia normalnya.
"Benar-benar luar biasa. Dia mulai mengatakan warna, huruf, angka-angka lebih awal dibandingkan kebanyakan anak lainnya," kata Natalie Morgan, dilansir dari BBC News, Sabtu (18/08/2018).
Pada usia dua tahun, Ophelia, anak pertama pasangan Natalie dan Ben mampu mengingat dan membaca alfabet. Mereka tahu putrinya punya kemampuan di atas rata-rata dan menyadari betapa dia lebih maju ketimbang teman-temannya.
Setelah itu, keduanyapun memutuskan membawa Ophelia ke psikolog spesialisas anak berbakat. Bocah tiga tahun itu selanjutnya mengikuti tes Stanford-Binet. Tes ini digunakan untuk menilai anak-anak dari usia dua tahun di berbagai bidang seperti kesadaran spasial serta keterampilan verbal dan logika. Nilai IQ rata-rata untuk orang dari segala usia adalah 100, dengan kebanyakan orang berkisar antara 85 dan 115. Sedangkan Ophelia mampu mencetak nilai 171.
Lyn Kendall, seorang psikolog dan konsultan anak berbakat untuk British Mensa, mengatakan anak-anak luar biasa memproses sesuatu dengan cepat, memiliki ingatan sangat baik dan lebih memerhatikan apa yang terjadi di sekitar mereka. Mereka juga ingin sekali belajar hingga tak jarang orang tua merasa sulit untuk mengikutinya.
"Biasanya ketika orang tua mendatangiku, mereka berkata, 'tolong, anak ini tidak mau berhenti bertanya dan belajar sepanjang waktu'," katanya.
Kendati baru berusia tiga tahun, namun Ophelia punya banyak kelebihan. Dia suka bermain dengan sepupu-sepupunya, melompat di genangan air dan melakukan hal-hal normal lainnya untuk anak seusia itu. Ophelia juga suka belajar dan mencoba hal-hal baru.
"Ini seperti berbicara dengan anak 19 tahun. Ophelia memiliki percakapan yang tepat, dia muncul dengan ide-idenya sendiri. Dia sepertinya melakukan semuanya lebih cepat," kata Ben menggambarkan interaksi mereka.
(and)