JAKARTA, solotrust.com – Tim Beregu Putra Badminton Indonesia harus puas meraih medali perak usai kalah dari tim China di babak final, Rabu (22/8/2018). Indonesia kalah dengan skor 1-3.
Meski tak sesuai dengan target awal, Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PBSI Susy Susanti mengaku salut atas perjuangan tim Garuda. Terlebih Indonesia mampu bermain menyulitkan menghadapi komposisi terbaik dari tim China.
“Untuk tim putra, memang setelah masuk final, kami berharap bisa dapat yang tertinggi, ini kesempatan. Tapi saya melihat perjuangan atlet-atlet ini luar biasa sekali, meskipun akhirnya mereka harus mengakui keunggulan tim Tiongkok. Saya salut dan berterima kasih untuk perjuangan mereka, tetapi mungkin keberuntungan belum berpihak pada kami,” ungkap Susy dalam keterangan tertulisnya yang dikutip solotrust.com, Kamis (23/8/2018).
Hasil ini baginya merupakan pembelajaran yang amat berharga. Terlebih semua pemain sudah memberikan perlawanan maksimal dan terbaik. Bahkan tunggal putra pertama Indonesia, Anthony Sinisuka Ginting, sampai jatuh bangun menahan rasa sakit akibat cedera yang ia derita.
Kini Susy fokus untuk membenahi tim Indonesia yang bakal bersaing di nomor perorangan.
“Apa yang sudah dilakukan buat saya, ini menjadi modal bagi para atlet di nomor perorangan. Mereka menunjukan semangat yang luar biasa, perjuangan yang betul-betul all out dan hasilnya banyak yang bagus, ada progress-nya, khususnya untuk tunggal. Kalau di ganda, Kevin/Marcus sudah kembali seperti semula. Kepercayaan diri, keberanian dan permainan. Fajar/Rian, bukannya tidak baik, tapi ketenangan juga diperlukan, pengalaman juga," jelas Susy.
Dalam laga final yang berlansung di Istora Senayan tersebut, Indonesia tertinggal lebih dahulu setelah Anthony Sinisuka Ginting kalah dari Shi Yuqi dalam tiga set 21-14, 21-23, 20-21. Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon sempat menyamakan kedudukan usai mengalahkan Li Junhui/Liu Yuchen dengan skor 21-17, 21-18. Indonesia kembali tertinggal usai Jonatan Christie kalah dari Chen Long dengan skor 19-21, 21-16, 21-18. Kemenangan China ditentukan setelah Zhang Nan/Liu Cheng mengalahkan Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto dengan skor 18-21, 21-17, 21-18.
(way)