Hard News

Masuki Era Revolusi Iindustri 4.0, e-Smart IKM Jaring 3450 Pelaku Usaha

Hard News

2 September 2018 04:31 WIB

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) gencar melakukan upaya pengembangan industri kecil dan menengah (IKM) di dalam negeri melalui program ‘e-Smart IKM’ (Foto: Kemenperin)

JAKARTA, solotrust.com – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) gencar melakukan upaya pengembangan industri kecil dan menengah (IKM) di dalam negeri melalui program ‘e-Smart IKM’. Adapun hingga  Agustus 2018, peserta telah mengikuti kegiatan workshop e-Smart IKM sebanyak 3450 pelaku usaha.

Direktur Jenderal IKM Kemenperin, Gati Wibawaningsih, menjelaskan Kemenperin menggagas platform e-commerce bertajuk e-Smart IKM sebagai upaya pemerintah membangun sistem database IKM. Program ini diintegrasikan melalui beberapa marketplace di Indonesia. Langkah strategis itu sejalan dengan implementasi sepuluh program prioritas nasional, terdapat dalam peta jalan Making Indonesia 4.0.



“Pada poin keempat, Kemenperin memfokuskan pemberdayaan UMKM yang di dalamnya termasuk sektor IKM. Ini untuk menyiapkan IKM kita memasuki era revolusi industri 4.0,” ungkapnya di Jakarta, Sabtu (01/09/2018).

Program e-Smart IKM diluncurkan sejak 2017 telah dilaksanakan di 22 provinsi melibatkan lima lembaga, yakni Bank Indonesia, BNI, Google, iDeA serta Kementerian Komunikasi dan Informatika. Selain itu menggandeng pemerintah provinsi, kota dan kabupaten.

“Program e-Smart IKM juga telah bekerjasama dengan marketplace seperti Bukalapak, Tokopedia, Shopee, BliBli, Blanja.com, Ralali dan Gojek Indonesia,” sebut Gati Wibawaningsih dalam siaran persnya, Sabtu (01/09/2018). 

Adapun sembilan komoditas tengah difokuskan dalam skema program pengembangan e-Smart IKM, yakni makanan dan minuman, logam, perhiasan, herbal, kosmetik, fashion, kerajinan, furnitur, dan industri kreatif lainnya.

“Tercatat dari seluruh peserta yang terlibat di e-Smart IKM, total nilai penjualan yang sudah dibukukan hingga sekarang mencapai Rp1,3 miliar,” ungkapnya.

Gati Wibawaningsih meyakini, program e-Smart IKM mampu membuka akses pasar lebih luas, khususnya terhadap pemasaran online, mempermudah pencarian bahan baku untuk produksi dan meningkatkan kualitas produk. 

(and)