Ekonomi & Bisnis

Indomie Kuasai 95% Pangsa Pasar Mi Instan di Arab Saudi

Ekonomi & Bisnis

15 September 2018 14:04 WIB

General Manager dari Pinehill Arabia Food Ltd Noor Wahyono dan Konjen RI Jeddah Mohamad Hery Saripudin. (Sumber: KJRI Jeddah)

JEDDAH, solotrust.com – Indomie ternyata memiliki pangsa pasar yang sangat tinggi di Arab Saudi. Noor Wahyono, General Manager dari Pinehill Arabia Food Ltd yang menaungi sejumlah pabrik mi instan dengan merek andalan Indomie, mengatakan bahwa Indomie menguasai 95 persen pangsa pasar mi instan di Arab Saudi.

Sebagaimana dilansir dari laman Kementerian Luar Negeri RI, Jumat (14/9/2018), hal tersebut disampaikan Noor saat menerima Konsul Jenderal (Konjen) RI Jeddah, Mohamad Hery Saripudin, yang tengah mengunjungi pabrik mi instan di Jeddah pada Kamis (13/9) lalu.



Pabrik tersebut merupakan yang terbesar se-Timur Tengah dan Afrika Utara yang berlokasi di kawasan industri (Shanaiyah) Jeddah, Arab Saudi.

“Total konsumsi terigu untuk memproduksi mi instan mencapi 220 ton per hari,” terang Noor.

Rombongan dari KJRI diterima langsung oleh Faisal Bawazir, CEO Pinehill Arabia Food Ltd., Noor Wahyono, General Manager, dan sejumlah kepala devisi perusahaan tersebut.

Dalam pertemuan itu, Faisal Bawazir juga menjelaskan beberapa faktor yang membuat Indomie mudah diterima oleh konsumen di Arab Saudi.

"Mulanya tidak ragu mereka untuk mencobanya karena dijamin halal. Indonesia memiliki jumlah muslim terbesar di dunia," terang Faisal.

Hal senada juga diungkapkan oleh Konjen dalam sambutannya, kehadiran produk Indomie yang merupakan merek asli Indonesia dan diperkenalkan oleh Pinehill menjadi kebanggaan Indonesia di Arab Saudi.

"Indomie bukan sekadar branding bagi Indonesia, tapi kami meng-elevate (menaikkan perannya) menjadi salah satu sarana diplomasi," ujar Konjen.

Konjen menambahkan, pemerintah saat ini menerapkan kebijkan multilayer diplomacy, yaitu praktik diplomasi yang memanfaatkan berbagai sarana, termasuk diplomasi kuliner dan soft diplomacy seperti penyelenggaraan program Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (BIPA).

Dalam paparannya, Bambang Gunawan, Kepala Pabrik Indomie Jeddah, menyampaikan bahwa pabrik yang mulai beroperasi resmi 1995 ini telah memiliki sejumlah pabrik di kawasan Timur Tengah, Afrika dan Eropa Timur. Di Arab Saudi , Pinehill melebarkan sayap produksinya dengan membangun pabrik serupa di Dammam pada 2007.

Bambang menyampaikan, pabrik mi instan yang dimiliki Pinehill saat ini fully automatic dalam proses produksinya, dengan kapasitas produksi di pabrik Jeddah saja sebanyak 72 ribu bungkus per jam atau 3,5 juta bungkus per hari.

"Total dengan pabrik yang di Dammam, kapasitas produksi kita 5,5 juta bungkus per hari, Jeddah dan Dammam," jelas Bambang.​ (Lin)

(way)