Serba serbi

Rapper Muslim Prancis Ditolak Konser di Bataclan

Musik & Film

23 September 2018 16:03 WIB

Pejalan kaki melintas di aula konser Bataclan Paris pada 22 Desember 2015 (Billboard-Francois Guillot/Getty Images)

SOLO, solotrust.com – Seorang rapper muslim kondang Prancis terpaksa harus membatalkan jadwal konsernya di aula musik Bataclan pada Oktober 2018 mendatang. Sementara tiket pertunjukan sejatinya sudah terjual habis.

Alasannya karena dia mendapat banyak tekanan dari kelompok sayap kanan. Mereka mengklaim sang musisi bakal mengampanyekan ideologi radikal dan mencemarkan nama baik situs yang sekarang dianggap suci. Seperti diketahui, Bataclan di Paris menjadi target serangan teror mematikan pada 2015 silam.



Melansir Billboard, Minggu (23/09/2018), pernyataan Medine mengemuka ketika aktivis sayap kanan mengumumkan rencana mencegah penonton konser masuk ke aula Bataclan untuk menyaksikan pertunjukannya. Salah seorang ayah korban serangan, Patrick Jardin bergabung dengan para aktivis. Dia menekankan tindakannya tidak bermuatan politis, melainkan murni upaya mencegah risiko kekerasan terulang.

Sejak Juni, aktivis sayap kanan telah melancarkan kampanye untuk menutup acara Medine. Sang rapper sendiri tak tinggal diam. Lewat akun Facebook dan Twitter dia menuding tujuan aktivis sayap kanan adalah memecah belah bangsa. Mereka tak ragu memanipulasi dan membangkitkan kembali rasa sakit keluarga korban.

Medine pun menjelaskan, pembatalan konsernya semata untuk menghormati keluarga korban dan kekhawatiran terhadap keselamatan fans. Sebagai gantinya, pertunjukan nantinya digelar di tempat musik utama Kota Paris lainnya pada November.

"Ini adalah keputusan yang masuk akal," kata Jardin, ayah Nathalie Jardin, seorang insinyur penerangan Bataclan yang berada di antara 90 orang terbunuh pada 13 November 2015, ketika sekelompok pria bersenjata menyerbu aula musik.

Sebelumnya, sebuah album tahun 2005 oleh Medine, Jihad, beredar di media sosial pada Juni 2018 lalu, bersanding dengan poster pertunjukannya di Bataclan. Hal itu memicu kemarahan dan telah memrovokasi sebagian orang percaya bahwa dia akan mengampanyekan jihad atau perang suci. 

Medine sendiri telah mengklarifikasi hal itu. Dia mengatakan subtitle albumnya yang benar adalah ‘Perang Terbesar Melawan Diri Sendiri.'

(and)