Serba serbi

Ngeri! Jarum Jahit Ditemukan di Stroberi

Wisata & Kuliner

24 September 2018 23:04 WIB

Terdapat lebih dari 100 laporan tentang penemuan jarum di dalam stroberi di Australia. (BBC News-EPA)

SOLO, solotrust.com Kasus ditemukannya jarum jahit di dalam kemasan buah stroberi terjadi di Australia dan Selandia Baru. Hal tak biasa ini didapati di sebuah supermarket Auckland.

Jaringan supermarket Countdown pun lantas menarik semua kemasan stroberi dari satu merek. Ada lebih dari seratus laporan tentang jarum ditemukan di supermarket buah Australia. Stroberi di Auckland didatangkan dari Australia Barat, kemudian dipasarkan di toko-toko jaringan Countdown Selandia Baru pekan lalu.



"Kami sangat memerhatikan keamanan makanan. Pelanggan dapat mengembalikan semua stroberi yang mungkin mereka miliki di rumah ke Countdown, demi ketenangan pikiran dan mendapatkan pengembalian uang penuh," kata perusahaan itu dalam sebuah pernyataan, dilansir dari BBC News, Senin (24/09/2018).

Pernyataan itu juga menyebut tak ada laporan tentang korban sakit atau cidera di Selandia Baru akibat kasus tersebut. Countdown pun menyarankan pelanggan untuk memotong stroberi terlebih dulu sebelum memakannya.

Penjualan stroberi mulai terpengaruh setelah kasus mencuat. Petani setempat terpaksa harus memusnahkan berton-ton stroberi karena anjloknya permintaan. Ironis, di tengah masa panen, penjualan mereka jatuh. Media lokal melaporkan, harga stroberi sudah turun di seluruh wilayah, bahkan di Australia Barat kini harganya di bawah biaya produksi.

Dua distributor makanan terbesar di Selandia Baru, Countdown dan Foodstuffs menyatakan telah menghentikan impor stroberi Australia karena kekhawatiran akan jarum di dalam kemasan buah.

Sudah hampir sepekan sejak jarum pertama ditemukan di kemasan stroberi yang dibeli di Queensland. Woolworths Australia, perusahaan induk Countdown telah menarik penjualan jarum jahit sebagai langkah antisipasi.

Sementara itu, pemerintah Australia pekan lalu menaikkan hukuman penjara maksimum untuk gangguan keamanan buah dari sepuluh jadi 15 tahun. Bukan itu saja, mereka juga menawarkan hadiah sebesar A$100 ribu atau setara Rp1 miliar bagi siapa saja yang bisa mengungkap pihak paling bertanggungjawab dalam kasus itu.

(and)