KARANGANYAR, solotrust.com - Pemerintah Desa Tunggulrejo, Kecamatan Jumantono, Kabupaten Karanganyar pada akhir 2025 ini, mulai mempersiapkan program wisata petik buah dan sayur di kawasan Agrowisata Waterpark Telaga Kusuma. Program ketahanan pangan ini berasal dari dana desa senilai Rp250 juta.
Kepala Desa Tunggulrejo, Suparno Karyo Sumarto, mengatakan wisata petik buah dan sayur akan memanfaatkan tanaman tomat dan berbagai jenis sayuran daun yang dibudidayakan di green house seluas 2000 meter persegi.
"Tanaman seperti tanaman sawi, pokcoy, tomat bisa dipanen usia 25 sampai 30 hari. Hasil panen akan dijual langsung kepada pengunjung di Telaga Kusuma," ucapnya
Saat ini, display tanaman tomat juga telah dipasang di area parkir Telaga Kusuma untuk memperindah taman, sekaligus menarik perhatian pengunjung. Wisata ini ditargetkan mulai berjalan setelah pengesahan anggaran pendapatan dan belanja desa (APBDes) perubahan yang dijadwalkan diketok akhir pekan ini.
"Saat ini sudah ditanam beberapa pohon tanaman buah yang dibudidayakan di area parkiran Telaga Kusuma, seperti tomat, melon, dan itu juga sudah di panen beberapa kali, sekaligus sebagai display-nya," kata Suparno Karyo Sumarto.
Diungkapkan, dana ketahanan pangan sebenarnya sudah masuk ke rekening desa sejak Mei, namun pelaksanaan kegiatan menunggu pengesahan perubahan anggaran desa. Dana ketahanan pangan setara 20 persen dana desa digunakan untuk penanaman dan pembangunan green house.
Pemerintah desa juga telah menyewa lahan seluas dua hektare, namun baru sekira 1,5 hektare dimanfaatkan secara aktif. Selain itu, pemerintah Desa Tunggulrejo juga telah menanam 1.200 pohon nangka dan 300 pohon alpukat di tanah kas desa melalui bantuan Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (BPDAS). Pohon tersebut ditujukan untuk penghijauan dan produksi jangka panjang.
"Kami juga telah menyiapkan lahan untuk ditanami tanaman buah-buahan. Bibit tanaman tersebut bantuan dari BPDAS," bilang Suparno Karyo Sumarto.
"Saat ini kami tengah menyiapkan kemitraan produk buah dan sayur premium bekerja sama dengan pihak swasta pada program makan bergizi gratis (MBG). Kerja sama ini masih dalam tahap persiapan karena memerlukan proses lebih panjang," imbuhnya.
Sementara dari sektor ekonomi desa, BUMDes Karya Usaha Bersama pada 2025 ini mencatatkan hasil usaha sebesar Rp300 juta ke kas desa dan diproyeksikan meningkat menjadi Rp500 juta tahun depan. Adapun untuk target peningkatan kunjungan sebesar sepuluh persen dibanding tahun lalu.
Setelah mengalami penurunan pengunjung pada April hingga Agustus, kunjungan mulai meningkat kembali sejak September dan diprediksi terus naik hingga akhir tahun.
"Libur tahun baru yang jatuh pada Kamis bisa jadi momentum untuk mendongkrak jumlah wisatawan ke Telaga Kusuma," pungkas Suparno Karyo Sumarto. (joe)