SOLO, solotrust.com – Kepolisian Sri Lanka telah menangkap tiga pria lantaran berfoto semitelanjang di Pidurangala Rock, sebuah situs suci kuno di negara setempat. Foto itu sempat diposting di Facebook.
Viral di media sosial, keisengan para gelandangan itupun memicu kemarahan netizen yang menganggap sebagai penghinaan agama. Penangkapan menyusul pengaduan biksu Budha, mengklaim foto-foto itu diambil dekat benteng batu Sigiriya, sebuah situs Warisan Dunia UNESCO.
Daily Mirror Sri Lanka melaporkan Perdana Menteri Sri Lanka Ranil Wickremesinghe telah memerintahkan polisi melakukan penyelidikan.
Selain di Facebook, foto viral itu juga diposting di halaman Instagram Cheeky Exploits, sebuah akun yang memajang foto orang dengan latar tempat-termpat terkenal dunia.
Banyak pihak memuji polisi yang telah mengambil tindakan tegas atas kasus itu, namun tak sedikit pula mengritiknya.
"Ketika anak-anak kami diperkosa dan perempuan dilecehkan, polisi Sri Lanka tidak melakukan apa-apa. Mereka sepertinya hanya bertindak atas hal-hal yang tidak masuk akal seperti ini," kata seorang pengguna Facebook, sebagaimana dilansir dari BBC News, Kamis (27/09/2018).
Dipertanyakan pula, mengapa polisi hanya bertindak terhadap penduduk setempat, namun tidak dengan orang asing.
"Jadi, penegakan hukum seharusnya hanya terbatas pada gelandangan? Polisi Sri Lanka harus mengirim beberapa tim di seluruh dunia untuk mengidentifikasi yang lain," tulis pengguna Facebook lainnya.
Ini bukan kali pertama gambar-gambar telanjang di dekat situs suci mengundang kecaman masyarakat setempat. Pada Juni 2015, sekelompok wisatawan Barat mendaki Gunung Kinabalu, Malaysia. Hal itu memicu kemarahan besar warga Negeri Jiran. Gempa mematikan melanda negara itupun dituding sebagai buah atas ketidakhormatan mereka terhadap situs gunung suci.
Sementara pada 2017, seorang model Playboy melakukan pemotretan telanjang di Gunung Taranaki, Selandia Baru. Aksi itupun menuai kemarahan Maoris yang menganggap gunung tersebut sebagai tanah pemakaman leluhur mereka.
(and)
