MAKASSAR, solotrust.com – Mabes Polri mengirim tim Indonesia Automatic Finger Print Identification System (Inafis) gabungan ke Palu, Sulawesi Tengah (Sulteng). Tim tersebut dibentuk untuk membantu mengidentifikasi para korban gempa dan tsunami di Palu.
Tim Inafis gabungan terdiri dari Bareskrim Mabes, Inafis Polda Sulawesi Selatan (Sulsel), dan Inafis Polda Jawa Timur (Jatim) ke Palu, Sulawesi Tengah (Sulteng). Mereka telah diberangkatkan dengan pesawat Hercules di Lanud Sultan Hasanuddin Makassar pada Senin (1/10/2018) sore.
Kabid Humas Polda Sulsel Kombes Pol.Dicky Sondani mengatakan, pembentukan tim Inafis atau tim identifikasi Tempat Kejadian Perkara (TKP) dilakukan Mabes Polri untuk mempermudah proses identifikasi di lokasi gempa dan tsunami.
“Untuk sementara ini lima orang saja dulu. Nanti setibanya di Palu, mereka akan langsung bekerja dan dibantu oleh anggota Inafis lainnya dari Polda Sulteng,” ujarnya, melansir laman tribratanews.polri.go.id, Selasa (2/10/2018).
Salah satu tugas dari tim inafis ini adalah penentuan identitas, baik untuk orang yang hidup maupun yang sudah menjadi mayat. Selain itu juga mengidentifikasi mayat yang tidak dikenal, berdasarkan ciri khas yang terdapat pada orang tersebut.
“Rupa orang yang tidak dikenal ini dapat ditentukan berdasarkan orang yang pernah hilang sebelumnya melalui kesamaan ciri-ciri,” jelasnya.
“Identifikasi forensik biasanya untuk mengetahui identitas seseorang yang ditujukan untuk kepentingan proses peradilan, tapi bisa juga untuk hal lainnya, contohnya seperti ini,” tambahnya.
Hingga Selasa (2/10/2018) siang, jumlah korban meninggal berjumlah 1.234 orang. Sebagian korban diketahui masih ada yang belum teridentifikasi.
(way)