Hard News

Pangdam IV: Film Sultan Agung Tunjukkan Soliditas Dalam Perjuangan

Hard News

10 Oktober 2018 08:51 WIB

Kapolda Jateng Irjen Pol Condro Kirono (kiri) dan Pangdam IV/Diponegoro Mayjen TNI Wuryanto (kanan).

SEMARANG, solotrust.com- Pejabat utama jajaran Kodam IV/Diponegoro dan Polda Jawa Tengah beserta Persit dan Ibu Bhayangkari menggelar Nonton Bersama (Nobar) Film Sultan Agung The Untold Story di Cinema XXI Paragon Jl.Pemuda No. 119 Semarang, Selasa (9/10/2018).

Acara yang dipersembahkan dalam rangka memperingati HUT ke- 73 TNI dan HUT ke- 68 Kodam IV/Diponegoro ini juga dihadiri oleh Pangdam IV/Diponegoro Mayjen TNI Wuryanto dan Kapolda Jateng Irjen Pol Condro Kirono.



Film berdurasi dua jam lebih ini menggambarkan perjuangan Raja Mataram yang tidak ingin ditindas oleh penjajah Belanda. Namun dalam perjuanganya, ternyata tidak didukung oleh beberapa kelompok. Terdapat kelompok kecil yang berseberangan dan mengkhianati Raja, serta memanfaatkan keadaan tersebut untuk memenuhi kepentingan pribadinya. Mereka berusaha merusak strategi Sang Raja dengan menjadi mata-mata Belanda, sehingga perjuangannya banyak menelan banyak korban jiwa.

Usai Nobar, Pangdam IV/Diponegoro menyampaikan, bahwa Kodam dan Polda sudah beberapa kali menggelar acara nonton bersama, karena Kodam dan Polda memang sudah sangat solid dan kompak.

“Seperti halnya film yang baru kita saksikan, dari sana banyak pelajaran yang dapat kita ambil. Selain semangat patriotisme, nasionalisme dan kejuangan yang ditunjukkan oleh Sultan Agung, bahwa perjuangan jaman dahulu dan perjuangan jaman sekarang adalah sama. Ada kelompok-kelompok tertentu yang mendukung dan ada pula kelompok yang menghianati pemerintah, hanya untuk kepentingan sendiri dengan cara menghambat perjuangan yang telah direncanakan.” Tutur Pangdam.

“Di sini menunjukka bahwa kedalam, soiliditas, kekompakan dan kerjasama sangat diperlukan dalam mencapai sebuah kemenangan,” tegas Pangdam.

Pangdam menambahkan, apabila masyarakat terutama para generasi muda banyak yang menonton film ini dihadapkan dengan era kekinian itu luar biasa. Selain perjuangan melawan ancaman dari luar, ternyata di dalam sendiri perlu adanya soliditas. “sangat diperlukan,” imbuhnya.

(wd)