BOYOLALI, solotrust.com- Seorang Purnawirawan Brimob di Boyolali, harus merelakan kedua pergelangan tangannya di amputasi dan kehilangan penglihatannya, saat menjinakkan bom yang meledak di Akpol pada 1989. Sebelumnya dirinya juga pernah menjinakkan sebanyak 12 bom di Candi Borobudur Magelang pada tahun 1985.
Di Jalan Kemuning, Kelurahan Banaran, Kecamatan Boyolali Kota, Iptu (purn) Sugiyanto, seorang Purnawirawan Brimob Polda Jateng bertempat tinggal.
Sugiyanto mengalami cacat permanen, yakni kedua tangan harus diamputasi dan kehilangan penglihatanya karena insiden peragaan penjinakan bom yang meledak di Akpol tahun 1989. Karena jasanya bom tersebut tidak meledak di dekat para tamu undangan.
Sugiyanto merupakan salah satu anggota Brimob terbaik dari Polda Jateng yang menguasai tentang bom. Disaat HUT ke-73 Brimob pada 14 November 2018, dirinya mendapat kunjungan istimewa dari Kapolres Boyolali AKBP Areis Andhi dan Waka Polres Boyolali, Kompol Zulfikar Iskandar bersama anggota Polri lainya.
Waka Polres Boyolali Kompol Zulfikar Iskandar mengatakan, Kunjungan ini untuk memberikan beberapa tali asih kepada Sugiyanto, dalam HUT ke - 73 Brimob. Hal ini untuk memberikan semangat hidup seorang Sugiyanto yang patut dibanggakan. meski dengan keterbatasan fisik semangatnya patut menjadi tedalan bagi anggota Brimob dan Polri.
“Kami sangat bangga dengan Pak Sugiyanto. Ia patut kita teladani,”katanya kepada wartawan, Rabu (14/11/2018). (Joko).
(wd)