Serba serbi

Miris, Penyalahgunaan Deodoran Sebabkan 125 Kematian di Amerika

Olahraga

18 November 2018 06:02 WIB

Ilustrasi penggunaan deodoran (Image: Getty)

SOLO, solotrust.com – Penyalahgunaan deodoran belakangan ini menjadi perhatian di Amerika Serikat. Terakhir, seorang remaja berusia 19 tahun tewas setelah menghirup deodoran dengan kepalanya di bawah handuk.

Dilansir dari Mirror, Sabtu (17/11/2018), menghirup deodoran menjadi tren penyalahgunaan deodoran di Amerika. Bahkan menurut para peneliti dalam laporan yang diterbitkan BMJ Case Reports, menghirup deodoran diketahui menyebabkan sebanyak 125 kematian setiap tahun di Amerika.



Ada tiga bentuk penyalahgunaan deodoran, yakni dengan menghirup langsung atau dikenal dengan istilah ‘sniffing’, menghirup melalui sepotong pakaian atau yang dikenal dengan ‘huffing’, dan menghirup dengan menggunakan balon atau yang disebut ‘bagging’.

Dalam kasus remaja 19 tahun di atas, bentuk penyalahgunaan deodoran yakni dengan menaruh handuk di atas kepala dan menghirup semprotan dari deodoran. Dia lalu dengan cepat menjadi hiperaktif, kemudian mengalami serangan jantung, menurut peneliti.

“Zat beracun utama dalam semprotan deodoran semprot adalah butana. Butana adalah salah satu hidrokarbon yang biasa digunakan dalam propelan dalam produk rumah tangga,” tulis peneliti.

" Hidrokarbon bersifat lipofilik (larut dalam lemak) dan oleh karena itu mudah melewati pembatas darah-udara dan darah-otak. Ini (butane) larut ke dalam jaringan dengan kandungan lemak tinggi seperti sistem saraf, jaringan lemak, hati dan ginjal.”

“Penyalahgunaan zat volatil adalah salah satu metode yang paling tidak diketahui untuk mencapai keadaan yang diubah oleh obat-obatan."

(way)