Serba serbi

Lima Alasan Edy Rahmayadi Harus Mundur dari Ketum PSSI

Olahraga

20 November 2018 08:03 WIB

(Dok Fox Sports Asia)

SOLO, solotrust.com – Persatuan Sepak Bola Indonesia (PSSI) di bawah kepemimpinan Edy Rahmayadi kini tengah mendapat sorotan. Slogan #EdyOut pun belakangan mengalir di lini massa media sosial Twitter.

Desakan Edy untuk mundur sebenarnya sudah bergulir sejak lama, sejak dirinya mencalonkan diri sebagai Gubernur Sumatera Utara.



Ada beberapa hal yang membuat para penggemar sepak bola Tanah Air mendesak Edy untuk segera mundur dari kursi Ketua Umum (Ketum) PSSI. Setidaknya ada lima alasan yang melatarbelakanginya, menurut paparan Fox Sports Asia.

1.Performa buruk tim

Performa skuat Garuda tidak semakin membaik sejak diambil alih Edy pada tahun 2016. Prestasi terbaik Indonesia adalah mencapai final AFF edisi 2016.

Asa untuk menjadikan sepak bola Indonesia semakin apik sebenarnya sempat muncul sejak kedatangan Luis Milla sebagai pelatih. Timnas Indonesia pun terbukti menampilkan permainan apik saat gelaran Asian Games 2018 di bawah asuhan Milla.

Namun PSSI justru enggan memperpanjang kontrak pria asal Spanyol itu dan memilih asistennya, Bima Sakti untuk menjadi suksesor. Hasilnya, target juara Piala AFF 2018 terancam hanya menjadi angan-angan.

Skuat Garuda kalah dua kali dalam tiga laga yang dijalani. Mereka kini berada di urutan keempat dalam Grup B, dan harus menunggu laga tim lain untuk menjaga peluang lolos ke semifinal.

2. Kompetisi Liga 1 Tetap Berjalan Selama Piala AFF 2018

Hal ini terbilang aneh. Sebab, kompetisi resmi di bawah naungan PSSI tetap berjalan di saat Timnas Indonesia berlaga di kompetisi internasional, Piala AFF 2018. Liga domestik Indonesia (Liga 1) berjalan seperti sedia kala selama Piala AFF.

Bahkan, pertandingan di Liga 1 juga dimainkan pada hari di mana Indonesia kalah dari Singapura dan Thailand. Ini yang membuat penggemar sepak bola merasa ‘jengkel’ terhadap kebijakan PSSI tersebut.

3. Lupa Memasang Logo Turnamen

PSSI menjadi sorotan karena lupa memasang logo turnamen Piala AFF 2018 di seragam pemain saat pertandingan melawan Timor Leste. Kepala Hubungan Media dan Promosi Digital dari PSSI Gatot Widakdo mengaku, mereka diberi cukup banyak logo tetapi lupa untuk mengenakannya di kaus karena tim sedang mempersiapkan pertandingan melawan Timor-Leste. Hasilnya, PSSI bisa didenda Rp73 juta untuk kesalahan ini.

4. Perlakuan Buruk ke Fans?

Beberapa waktu lalu, Edy Rahmayadi tertangkap kamera seperti tengah menampar seorang suporter karena menyalakan suar di area stadion. Saat itu sedang berlangsung pertandingan PSMS Medan vs Persela Lamongan di Stadion Teladan, Sumatera Utara.

Edy saat itu mengklaim bahwa ia hanya memperingatkan oknum suporter itu untuk tidak menggunakan flare. "Saya ingin mencegah (denda lain) dan itu sebabnya saya mendekati pendukung, saya tidak menampar siapa pun," katanya. Meski begitu, beberapa orang kadung menaruh anggapan negatif atas perlakuan Edy tersebut.

5. Jabatan Ganda: Ketum PSSI dan Gubernur Sumut
Beberapa penggemar sepak bola di Tanah Air menilai bahwa mandat sebagai Gubernur Sumatera Utara (Sumut) merupakan tanggung jawab yang besar. Begitu pula dengan jabatan sebagai Ketua Umum PSSI. Publik menginginkan agar Edy tidak mengesampingkan satu di antaranya, dan lebih memilih salah satunya agar lebih fokus.

Bahkan sebuah petisi daring yang berisi dorongan agar Edy mundur dari Ketum PSSI sudah ditandatangani lebih dari 59 ribu orang. Mereka ingin Edy untuk fokus pada pekerjaannya mengurus Sumut.

Namun ketika ditanya bagaimana dia akan mengelola dua pekerjaan itu bersama-sama, dia menjawab, “Apa urusan Anda untuk menanyakan pertanyaan seperti itu? Anda tidak berhak untuk bertanya kepada saya! Saya memiliki hak untuk tidak menjawab pertanyaan Anda. " Jawaban itu pun belakangan menjadi sorotan publik.

(way)

Berita Terkait

Gantikan Edy Sebagai Ketum PSSI, Ini yang Akan Dilakukan Joko Driyono

Dinilai Sukses Jadi Tuan Rumah, PSSI Dipuji oleh AFF

Komite Eksekutif PSSI Minta Edy Tak Bikin Blunder Saat Beri Statement

Poster "EDY OUT" Bertebaran, Ini Tanggapan Ketua Askot PSSI Surakarta

Ini Alasan PSSI Hentikan Liga 1 Hingga Waktu Tak Ditentukan

Indra Sjafri Resmi Dicopot dari Kursi Pelatih Timnas U-19

Ini Dia 6 Fokus Kemitraan PSSI dan KNVB Majukan Sepak Bola Indonesia

Profil 2 Asisten Pelatih Baru Timnas Indonesia Jajaran Patrick Kluivert

Patrick Kluivert Resmi Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Akhir Pekan Ini Dikenalkan ke Publik

Persebi Boyolali Manfaatkan Potensi Lokal dalam Liga PSSI 2024-2025

Resmi Dilantik, Pengurus Askab PSSI Karanganyar Siap Benahi Organisasi

Rinto Subekti Pertanyakan Mundurnya Kongres Askab PSSI Karanganyar

ISI Solo Kukuhkan 2 Guru Besar, Berharap Seni Dapat Selalu Relevan Sesuai Zaman

Bukti Komitmen Pengelolaan Lingkungan, Hattrick Pencapaian Proper Emas PLN Indonesia Power UBP Semarang

Bertabur Bintang, Saksikan Penghargaan Selebriti Paling Menginspirasi Malam Ini

Pelantikan Pengurus, Iwapi Ranting Karanganyar Diharapkan Jadi Motor Peningkatan Ekonomi Lokal

Timnas Indonesia Main Imbang Lawan Yaman di Piala Asia U20, Indra Sjafri Minta Maaf

Dinobatkan sebagai Museum Tertua di Indonesia, Radya Pustaka Simpan Koleksi Bersejarah Kota Solo

Tumbang 0-1 oleh Filipina, Tim Garuda Gagal Melaju ke Semifinal Piala AFF

Takluk dari Filipina, Timnas Indonesia Gagal ke Semifinal Piala AFF 2024

Prediksi Starting Line-Up Timnas Indonesia vs Filipina di Piala AFF 2024: Marselino Ferdinan Kembali Perkuat Garuda

Laos Tahan Imbang Indonesia 3-3 di Piala AFF 2024

Prediksi Starting Line-Up Indonesia vs Laos di Piala AFF 2024

Indonesia Tumbangkan Myanmar di Piala AFF 2024, Erick Thohir: Awal yang Bagus!

Berita Lainnya