Hard News

Pemasangan Batu Andesit Gladag Dimulai, Pahami MRLL Agar Tak Terjebak Macet!

Jateng & DIY

09 Januari 2019 18:20 WIB

Pemasangan pagar pengaman proyek pemasangan batu andesit di Kawasan Bundaran Gladag, Selasa (8/1/2019)

SOLO, solotrust.com – Pemasangan batu andesit dalam proyek penataan koridor Jendral Sudirman yang membentang dari Bundaran Gladag hingga Tugu Pemandengan kembali dimulai pengerjaannya.

Pemkot Surakarta mempercepat pengerjaan agar penataan tak mengganggu arus lalu lintas pada saat masa Lebaran 2019 mendatang.



Tentu saja hal itu bakal menyisakan dampak dari segi lalu lintas. Untuk mendukungnya, Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Surakarta menerapkan manajemen rekayasa lalu lintas (MRLL).

Pemasangan pagar pengaman di Kawasan Bundaran Gladag dimulai sejak Selasa (8/1/2019). Sebelumnya proyek tersebut lebih dahulu menyasar kawasan sekitar Tugu Pemandengan dan rampung sebelum masa Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2019 sehingga dapat mengakomodir kebutuhan lalu lintas libur panjang akhir tahun.

Setelah dihentikan selama masa Nataru, proyek tersebut kini dimulai lagi dengan pengerjaan segmen Bundaran Gladag hingga Simpang Bank Indonesia.

Kepala Bidang Lalu Lintas Dishub Surakarta Ari Wibowo menjelaskan, ruang jalan yang disediakan bagi pengguna jalan di sekitar pengerjaan selebar tiga meter baik sisi barat maupun timur. Sehingga pengguna jalan diimbau untuk bersabar dan berhati-hati saat melintasi kawasan tersebut.

Pantauan solotrust.com pada saat hari pertama pemasangan dimulai, sejumlah kendaraan roda dua sempat luput dari pengawasan petugas dan nekat menembus barikade yang dipasang karena pengemudi roda dua ingin berputar, sedangkan dalam skema MRLL selama masa pengerjaan Dishub tidak menyediakan U-Turn bagi pengguna jalan yang biasa digunakan untuk berputar di Bundaran Gladag.

Namun, petugas Dishub dengan sigap kembali memperketat barikade yang dipasang dan mengatur lalu lintas. Sejumlah pengemudi sempat melambatkan lajunya untuk bertanya kepada petugas rute alternatif yang hendak berputar ke utara.

“Arus lalu lintas sudah pasti ada hambatan, dari pengerjaan ini kita sediakan ruang selebar tiga meter, sehingga masih cukup untuk satu mobil mengantre. Yang jelas selama pengerjaan pengguna jalan dari utara tidak bisa memutar Bundaran Gladag lagi, jadi arus lalu lintas hanya dapat menuju Jalan Paku Buwono maupun belok kiri ke Jalan Mayor Sunaryo, yang ingin masuk PGS bisa memutari batas pengaman proyek atau melalui pintu tengah PGS,” jelas Ari kepada solotrust.com.


Penyesuasian Arus Lalin

Selama masa pengerjaan, arus lalu lintas bakal menyesuaikan setiap tahap pengerjaannya. Ada tiga tahap yang diklasifkasikan.

Pada tahap pertama ini, arus lalu lintas dari barat menuju Keraton atau Sukoharjo masih dapat melalui sisi selatan Jalan Slamet Riyadi melintasi rel kereta api. Pada tahap kedua, dilaksanakan di sisi-sisi badan Jalan Jendral Sudirman dan sebagian akses jalan jadi arus lalu lintas melalui bagian tengah Jalan Jendral Sudirman atau konstruksi baru.

Sedangkan pada tahap ketiga, pengerjaan fokus dilaksanakan pada akses masuk maupun keluar pusat kegiatan seperti gereja, bank, kantor pos, akses jalan, dan taman parkir. Sehingga arus lalu lintas berjalan sesuai eksisting.

Selama masa konstruksi, Dishub memasang pengalihan jalur alternatif di beberapa persimpangan untuk mengurangi kepadatan di jalan Jendral Sudirman.

“Kami juga akan memasang Rambu Pendahulu Petunjuk Jurusan (RPPJ), untuk mengarahkan pengguna jalan melewati jalur lain agar mengurangi volume di Jendral Sudirman,” katanya.

Selain itu, untuk mengurangi arus lalu lintas menuju kawasan proyek. Dishub memberlakukan sistem dua arah di Jalan Saharjo dan dapat dilintasi mobil.

Sementara di kawasan Balai Kota, dilakukan koordinasi dengan Pemkot berkaitan dengan akses keluar masuk Balai Kota untuk mengurangi volume di Kawasan Gladag, dengan mengakses langsung pintu yang terhubung dengan Jalan Sugiyopranoto.

Antisipasi lain, pengguna jalan yang hendak ke arah timur seperti Karanganyar, Sragen, dan sebagainya, dapat melalui simpang Ngapeman dan menuju Jalan Gajah Mada, Stasiun Solo Balapan ke timur. (adr)

(way)