KARANGANYAR, solotrust.com- Globalisasi di era millenial ini menghasilkan dampak untuk penduduk bumi. Salah satunya adalah perkembangan teknologi yang semakin menjadi. Berbagai hal telah tercipta, siap membantu masyarakat setiap harinya. Teknologi sudah menjadi bagian dari hidup masyarakat kini. Hidup berdampingan seiring waktu berjalan.
Teknologi yang berkembang bisa menjadi sesuatu yang menguntungkan, tetapi di sisi lain juga bisa menjadi momok yang menakutkan. Hal inilah yang menjadi kontroversi, karena sejatinya manusia memiliki perbedaan presepsi. Ibarat pisau bermata dua, teknologi bisa melindungi atau bahkan menyakiti penggunanya. Seperti pada kodratnya, sesuatu yang diciptakan manusia pasti memiliki dua sisi yang berbeda.
Maraknya berita hoaks, pencurian, dan pelecehan adalah segelintir contoh negatif dari dampak yang ditimbulkan oleh berkembangnya teknologi. Tidak hanya di dunia maya, tetapi juga di dunia nyata. Bukan tanpa alasan seseorang melakukan itu, untuk meraih popularitas dan mengumpulkan rupiah adalah motif utama sang pelaku.
Namun, di sisi lain dampak positif berkembangnya teknologi sudah menanti, seperti memudahkan komunikasi, edukasi, dan berinovasi. Banyak kegiatan yang dapat dilakukan untuk mewujudkan manfaat-manfaat tersebut. Sebagai salah satu contoh adalah dengan diselenggarakannya Scout Mass Communication 2019.
Scout Mass Communication2019 adalah kegiatan yang diselenggarakan oleh Dewan Kerja Cabang (DKC) Karanganyar yang bekerja sama dengan Politeknik Indonusa Surakarta. Acara tersebut digelar di Bumi Perkemahan Delingan, Scout Mass Communication 2019 mengusung tema We Are Scout and We Think Creatively, Sabtu-Minggu (19-20 /1/2019).
Menurut ketua kegiatan Fery Dwi Tanta, Scout Mass Communication diadakan untuk memajukan pramuka penegak dan pandega khususnya di bidang teknologi. “Lomba yang ada dalam Scout Mass Communication 2019 antara lain, fotografi, videografi, mendesain logo, dan menulis konten artikel.” Tuturnya.
Peserta Scout Mass Communication 2019 adalah para penegak dan pandega di Kabupaten Karanganyar. Meskipun tahun ini adalah tahun pertama diselenggarakannya Scout Mass Communication, tetapi hal itu tidak mengurangi antusiasme peserta. Sebanyak 135 peserta beserta pimpinan kontingen siap memeriahkan acara ini.
Pemukulan gong yang dilakukan oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Karanganyar Samsi yang juga selaku pembina upacara sekaligus ketua Kwartir Cabang Karanganyar, menandakan bahwa Scout Mass Communication 2019 resmi dibuka. Kegiatan setelahnya adalah pendirian tenda peserta, lalu dilanjutkan dengan workshop lomba fotografi dan mendesain logo. Dalam workshop ini peserta dibekali dengan pengetahuan mengenai bidang yang dilombakan. Begitu juga dengan workshop lomba videografi dan menulis konten artikel.
Lomba fotografi dan mendesain logo menjadi lomba pertama yang dilaksanakan, lalu disusul dengan lomba videografi dan menulis konten artikel. Walaupun hujan mengguyur bumi perkemahan, tetapi tidak menghilangkan semangat peserta lomba.
Maylida, peserta lomba fotografi dari kontingen SMA Negeri 1 Karanganyar beranggapan bahwa Scout Mass Communication 2019 merupakan sarana untuk menciptakan kreativitas para pramuka serta menjadi terobosan baru di dunia kepramukaan, karena biasanya pramuka hanya dikenal dengan “bermain” tongkat dan tali temali saja. Ia juga berharap jika Scout Mass Communication dapat menjadi kegiatan tahunan yang selalu dinantikan. (Sangga Putri SMAN 1 Karanganyar)
(wd)