SOLO, solotrust.com - Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta menggelar Festival Pasca Penciptaan Volume II. Festival ini menjadi wadah untuk menampilkan hasil karya dari para seniman sehingga tidak hanya dimuseumkan, namun dapat ditampilkan untuk masyarakat umum.
Festival Pasca Penciptaan Volume II berlangsung selama tiga hari, mulai Minggu hingga Selasa (07-09/09/2025) di Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta. Kegiatan ini digelar guna mempererat hubungan sesama pegiat seni, sekaligus menjadi sarana berdiskusi mengenai makna dari sebuah karya seni.
Festival Pasca Penciptaan Volume II menghadirkan beberapa karya, seperti dari Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta, Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta, Institut Kesenian Jakarta (IKJ), serta beberapa sekolah kesenian lainnya.
Seni yang ditampilkan pada acara ini cukup beragam, mulai dari pentas seni tari, seni musik, pemutaran film, pameran, show brain, fotografi, pertunjukan fashion, dan seni rupa. Lokasi acaranya sendiri dibagi menjadi beberapa tempat di sekitar Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta, yakni di teater kecil, teater besar, teater kapal, serta pendopo Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta.
Penanggung jawab acara, Agatha, mengatakan penyelenggaraan Festival Pasca Penciptaan Volume II sudah dipersiapkan cukup lama dan dilakukan secara matang.
“Persiapannya sendiri dilakukan lebih kurang tiga mingguan, tapi pasti ada beberapa tim yang sudah melakukan persiapan lebih dari sebulan lalu. Seperti misalnya harus tata dekor dan videotron, itu kan sudah harus dari sebulan lalu gitu ya,” ungkapnya.
Salah satu karya film buatan Nur Hidayat ‘Kalabendu’ membutuhkan proses cukup rumit dalam pembuatannya.
“Saya mulai membuat film ini dengan menggunakan kamera kesayangan saya sampai rusak itu kamera. Teknik yang saya gunakan adalah false color dengan infrared agar hasilnya bisa memberikan kesan membekas di hati,” kata Agatha dalam sesi diskusi.
Festival Pasca Penciptaan Volume II juga diramaikan dengan tenant kuliner. Tercatat ada lebih dari 15 tenant kuliner dengan beragam menu di halaman Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta. Tak hanya di dalam kampus, termasuk di area luar pun banyak penjaja makanan yang ramai pengunjung.
*) Reporter: Putu Citra Aditama/Mochammad/
(and_)