Ekonomi & Bisnis

Ekspor Kereta ke Bangladesh, Indonesia Sasar Pasar Non-Tradisional di Asia Selatan

Ekonomi & Bisnis

23 Januari 2019 13:03 WIB

Acara pelepasan pengiriman gerbong kereta di pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya (Dok Instagram Kemenlu)

SURABAYA, solotrust.com - Sebanyak 15 buah kereta buatan PT INKA Madiun dikirim ke Bangladesh, Minggu (20/1/2019). Pengiriman ini merupakan tahap pertama dari total pesanan 250 unit yang diperoleh melalui proses tender bernilai USD 100,89 juta (sekitar Rp1,435 triliun) di tahun 2017 lalu, seperti dikabarkan Kementerian Luar Negeri via lamannya, Senin (21/1/2019).

"Suatu kebanggaan bagi kita bahwa PT INKA mampu menghasilkan produk yang kompetitif dan bisa menang bersaing di pasar internasional," kata Menteri Peridustrian Airlangga Hartarto, pada acara pelepasan pengiriman gerbong kereta di pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya.



Selain dihadiri Menteri Perindustrian, acara tersebut juga dihadiri oleh Dubes RI Bangladesh, Dirut PT.INKA, Dir Eksekutif Bank Exim, Direktur PT PAL, Direktur PT Barata, perwakilan Kemendag, Kemlu, Kemenhub, dan BUMN se-Jawa Timur.

Pada kesempatan yang sama, Dubes RI Dhaka Rina Soemarno juga menyampaikan, "Pengiriman ini adalah bagian dari keberhasilan diplomasi ekonomi RI di Bangladesh."

Total ada sebanyak 450 buah gerbong kereta senilai lebih dari USD 187 juta (sekitar Rp2,659 triliun) yang telah dipesan oleh Bangladesh sejak tahun 2006.

Menurut Rina Soemarno, keberhasilan PT INKA ini tidak lepas dari dukungan Presiden Joko Widodo yang menyampaikan secara langsung minat sejumlah BUMN Indonesia untuk masuk pasar Bangladesh kepada PM Sheikh Hasina dalam berbagai kesempatan.

Penjualan gerbong kereta produksi Indonesia adalah salah satu contoh sukses pemanfaatan peluang ekonomi di pasar non-tradisional.

Dengan perkembangan bisnisnya saat ini, PT INKA tengah meningkatkan kapasitas produksinya dengan pembangunan pabrik di Banyuwangi yang diperkirakan akan menyerap sekitar 3.000 tenaga kerja baru pada 2020 mendatang.

Ke depannya, Indonesia akan terus mengembangkan potensi pasar non-tradisional di wilayah Asia Selatan dan Afrika untuk pengembangan ekspor industri strategis nasional. (Lin)

(way)