Ekonomi & Bisnis

Inovasi Pembukuan Kendi Diharapkan Permudah UMKM

Ekonomi & Bisnis

25 Januari 2019 17:37 WIB

FGD Keuangan Digital di Hotel Indah Palace Solo.

SOLO, solotrust.com- Rencana uji coba perdana aplikasi Keuangan Digital atau yang disebut Kendi pada akhir bulan Februari 2019 di kota Solo, disambut positif oleh Pemerintah Kota Solo hingga para pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).

Salah seorang pedagang pasar Klewer, Evi mengatakan, aplikasi Kendi ini mempermudah dalam pencatatan stok barang sehingga kinerja lebih efisien dibandingkan dengan pencatatan secara manual yang selama ini dilakukannya.



"Pemantauan stok barang mengikuti perkembangan teknologi. Kalau sebelumnya kita manual. Dengan menggunakan teknologi ini memudahkan kita bila sedang tidak ada di tempat," tuturnya usai mengikuti FGD di Hotel Indah Palace Solo, Kamis (24/1/2019).

Senada, Slamet Riyanto yang punya brand usaha Slamet Ragil mengaku aplikasi Kendi ini memudahkan pencatatan dan mencegah kebocoran. Lebih mudah melakukan pengontrolan dan dapat mengetahui perkembangan para mitra. Karena  pihaknya tidak mungkin mengontrol 120 mitra secara maksimal. "Harapan saya semua mitra bisa mendownload aplikasinya, karena sangat bermanfaat. Saya yakin ini akan mempermudah UMKM, tidak hanya di Solo tapi juga seluruh Indonesia," ujar Slamet.

Sementara itu, Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik dan Persandian (Diskominfo SP) Kota Solo mengapresiasi kehadiran aplikasi Kendi ini karena dapat membantu UMKM di Solo menjadi alat untuk mengelola usahanya. "Saya harapkan akan muncul stakeholder baru yang bisa terjun di ranah UMKM. Karena kita sedang dalam proses membuat database terkait UMKM. Nantinya kita akan berbagi peran, pemerintah memfasilitasi UMKM dan dibantu Kendi untuk menggiatkan UMKM," kata Risang Cantika Budi, Kasi Aplikasi Bidang Informatika Diskominfo SP Kota Solo.

Sedangkan perwakilan dari Otoritas Jasa Keuangan Kota Solo, Fauzan Widodo, berpendapat Kendi dari bahasa Jawa yang artinya adalah tempat, sehingga dinilai sesuai bila diluncurkan di Solo nantinya.

"Sangat bermanfaat bagi UMKM untuk memanage keuangan. Terlebih bila mau mengajukan pembiayaan atau meminjam di fintech. Sehingga tidak membutuhkan waktu lama untuk peminjaman modal secara online," paparnya.

Terkait financial technology, pihaknya memastikan dari pihak OJK bertugas untuk Edukasi dan Perlindungan Konsumen di Sektor Jasa Keuangan. Meski wewenang tersebut memang di OJK Pusat, namun OJK Solo juga siap menerima pengaduan bila terjadi permasalahan.

Chief Executive Officer (CEO) Kendi, Pietra Sarosa, menjelaskan Kendi adalah suatu aplikasi digital untuk UMKM yang menggabungkan mesin kasir, pengolahan data dan platform P2P lending, untuk pinjaman. "Jadi pembukuan yang bisa dipakai untuk mengajukan pinjaman langsung dalam satu aplikasi namanya Kendi ini sudah bisa diunduh di Playstore," papar Pietra.

FGD terkait Keuangan Digital tersebut telah diadakan di Hotel Indah Palace Solo, Kamis 24 Januari 2019 dengan mengundang sekitar 20 orang dari latar belakang berbeda. Meliputi Pemkot Surakarta, pelaku UMKM, akademisi, dan lainnya. (rum)

()