Serba serbi

Burning, Film yang Refleksikan Kondisi Milenial di Korea Selatan

Musik & Film

27 Februari 2019 03:09 WIB

Poster film "Burning" (Dok. Pine House Film via festival-cannes.com)

SOLO, solotrust.com - Salah satu cerita pendek karya penulis terkenal asal Jepang, Haruki Murakami yakni "Barn Burning" diadaptasi ke layar lebar oleh sutradara Korea Selatan dengan judul "Burning".

Film ini adalah film yang diproduksi bersama oleh Jepang dan Korea Selatan, yang merupakan proyek film pertama dari Japan Broadcasting Corp (NHK) untuk menggunakan sutradara Asia dalam membuat film dari cerita-cerita pendek Haruki Murakami.



Film ini disutradarai oleh Lee Chang Dong dan rilis di Jepang pada 1 Februari lalu. Sebelumnya, film ini sudah tayang Cannes Film Festival pada Mei tahun lalu. Film ini kian menjadi perhatian publik saat mantan presiden Amerika Serikat Barack Obama menyertakannya dalam daftar film favoritnya pada tahun 2018.

Dilansir dari The Asahi Shimbun, Senin (25/2/2019), Lee Chang Dong menerima tawaran untuk mengadaptasi salah satu karya Murakami tersebut karena merefleksikan perasaan marah dari milenial di negaranya, Korea Selatan.

"Anak muda sekarang ini dipaksa untuk berkompetisi satu sama lain. Mereka seperti sedang memakai sabuk dan takut mereka tidak punya pilihan lain selain tetap berlari. Mereka marah pada masyarakat di mana nilai manusia hanya ditentukan dari apakah mereka berguna atau tidak," kata sutradara tersebut, yang juga berkomentar bahwa kondisi di Korsel saat ini mirip dengan Jepang, di mana disparitas atau kesenjangan sosial makin melebar.

"Saat ini, semua orang marah pada sesuatu. Saya ingin mengeksplorasi akar permasalahan tersebut," tambahnya.

Untuk menjadikan "Barn Burning" menjadi sebuah film, sang sutradara merelokasikan setting-nya ke Korea Selatan dengan kemodernannya saat ini. Ia membuat beberapa perubahan mayor dari cerita originalnya, terutama di paruh kedua film.

Film ini berpusat di sekitar tiga karakter: seorang pekerja paruh waktu yang bercita-cita untuk menjadi seorang novelis; seorang wanita yang dikenalnya sejak kecil; dan seorang pria kaya yang identitasnya tidak diketahui dan hobinya membakar "rumah kaca plastik yang tidak berguna."

"Saya pikir ini akan menjadi sebuah film yang mana penontonnya dapat mempertanyakan pertanyaan-pertanyaan mendasar tentang dunia dan kehidupan, terlepas dari negara mana mereka berasal, sementara mereka melihat sebuah teka teki yang sederhana terbuka," kata Lee.

Lee Chang Dong juga berbagi komentarnya tentang pesona dari buku-buku Haruki Murakami yang juga sangat terkenal di Korea Selatan.

"Buku-bukunya canggih, dan pada saat yang sama menggabungkan banyak lapisan kompleksitas dunia tempat kita hidup saat ini," katanya.

"Saya tidak tahu apakah Murakami telah menyaksikan (film Burning) ini atau tidak, tetapi saya ingin menyampaikan rasa terima kasih saya kepadanya, karena memberi saya kesempatan untuk membuat film adaptasi dari ceritanya," kata Lee. (Lin)

(way)