Ekonomi & Bisnis

Ada Akses Tol, Developer Semarang Bidik Market Solo Raya

Ekonomi & Bisnis

10 Maret 2019 11:02 WIB

Stan PT Ciputra Mitra Tunas. (solotrust-rum)

SOLO, solotrust.com - Melihat potensi pasar properti di Solo Raya, developer perumahan komersil PT Ciputra Mitra Tunas, menawarkan produk huniannya melalui pameran REI Expo yang diadakan di atrium Solo Paragon Mall, 7-17 Maret 2019.

Marketing SPV PT Ciputra Mitra Tunas Corry Handayani mengatakan, adanya infrastruktur jalan tol yang dibangun oleh pemerintah membuat transportasi pelanggan dari wilayah Solo Raya ke Semarang lebih efektif.



"Sekarang sudah ada infrastruktur, orang ke Semarang lebih cepat dan lebih gampang. Siapa tahu masyarakat Solo Raya mau investasi di Semarang," tuturnya krpada media, Sabtu (9/5/2019).

Meski demikian pihaknya mengaku, dampak jalan tol belum begitu terasa terhadap penjualan produk-produknya. Namun ia meyakini potensi pasar di Solo Raya bisa dilirik. Karena orang-orang Solo sering ke Semarang, apalagi dengan adanya tol, akses lebih gampang ke Semarang karena jarak tempuh sekitar 45 menit.

Selain itu, produk properti yang ditawarkan berlokasi di kawasan cukup strategis, di wilayah Wijen, Semarang Barat, dekat pintu masuk tol Ngaliyan. Plus didukung pembangunan beberapa infrastruktur yang mulai dikerjakan di Semarang. Beberapa proyek perbaikan dan pembaruan juga sedang dikerjakan oleh Pemerintah Kota Semarang seperti bandara untuk memberi kemudahan pada masyarakat.

Di samping itu, sebelum adanya akses jalan tol, pihaknya pernah berpartisipasi dalam pameran properti di Solo pada tahun 2017. Dari situ, terlihat animo peminat cukup bagus. Peminat ada yang dari Sukoharjo, Solo, dan wilayah-wilayah di Jawa Tengah lain.

"Kita mencoba di Solo ini warga yang ingin investasi properti di Semarang bisa dengan harga mulai Rp500 jutaan," imbuhnya.

Produk komersil yang dipasarkannya salah satunya rumah tipe 37 seluas 120 meter persegi (m2) di harga Rp 500 jutaan. Rumah tipe 37 terdiri dadi 2 kamar tidur, 1 dapur, kamar mandi, dan sisa tanah di belakang 4 m. Menurutnya, peminat untuk pasar rumah nonsubsidi tipe 37 seharga Rp500 jutaan cukup tinggi.

"Tiap tahun kita pasti ada kenaikan penjualan, tiap tahun peningkatan penjualan bisa sampai 5-10 persen," ungkapnya.

Selama 10 hari pameran di Solo ini pihaknya menargetkan penjualan 5-10 unit untuk rumah tipe 37. Sedangkan untuk perumahan premium di harga mulai Rp1,8 miliar ditargetkan penjualan 3 unit. (Rum)

(way)