SOLO, solotrust.com - Siapa tak kenal sinetron “Si Doel Anak Sekolahan”? Sinetron Indonesia yang dulu tayang di tahun 90-an ini begitu lekat di hati penggemarnya.
Kabar gembira, karena sinetron ini akan dibuat film “Si Doel The Movie” tahun ini. 20 Oktober 2017 lalu, pemeran Doel, Rano Karno, mengunggah vlog melalui Instagram pribadinya yang menggambarkan situasi syuting “Si Doel The Movie”.
Sinetron “Si Doel Anak Sekolahan” menceritakan kehidupan Doel dan keluarga Betawinya yang tetap mengusung nilai-nilai tradisional meski di tengah arus modernisasi. Selain Rano Karno, sinetron ini juga dibintang artis lain seperti Maudy Koesnaedi, Cornelia Agatha, Aminah Cendrakasih, Suti Karno, Basuki (Alm), dan Mandra.
Lalu, apa sih sebenarnya yang menjadikan sinetron ini begitu lekat di hati penggemarnya? Melalui Instagram @sidoelanaksekolahan, pertanyaan ini pun ditanyakan kepada para penggemar pada Minggu (12/11/2017). Sontak banyak penggemar yang mengungkapkan mengapa mereka bisa begitu menyukai cerita Si Doel.
“Banyak pesan moral, banyak kenangan, menjadikan inspirasi, mengangkat budaya betawi...pokok nya TOP Banget daaah Si Doel Anak Sekolahan...,” tulis @hhary4658.
“Suasana pedesaan yang alami, pesen-pesen babeh dan ciri khas yang gak bisa di lupakan, selalu mendorong menjadikan anak-anaknya untuk selalu optimis, dalam segala hal dan tetap harus selalu jujur. #SaveAnakBetawi,” tulis @fahmi_al_batawie.
“Ceritanya natural asli sperti bukan sinetron, itu yang buat aku suka banget sama sinetron in,” tulis @hieldaaza.
Menanggapi komentar penggemar yang mengatakan bahwa ceritanya natural seperti bukan sinetron, pihak Si Doel pun akhirnya membocorkan rahasianya.
“Aye kasih bocoran nih, kenape bisa natural berasa sampe ke hati kite nih. Bocoran nya, 1. Pemain kagak ade yang pake make up kecuali zainab, sarah & mak nyak. 2. Pemain ini ngomong 90% d luar skenario (info Bang Doel) 3. Bukan industri yang dikejar tapi seni,” ungkap dalam akun @sidoelanaksekolahan.
Ternyata ada tiga alasan mengapa sinetron ini menjadi sampai di hati para pemirsanya. Selain pemainnya yang alami atau tanpa riasan kecuali yang disebutkan tadi, 90 persen percakapan di luar teks, dan yang terpenting adalah yang dikejar adalah seninya, bukan industrinya.
Luar biasa ya? Karya seni yang bisa sampai di hati masyarakat karena mengejar unsur seni, bukan semata-mata industrinya.
Bagaimana, udah gak sabar nonton Si Doel The Movie?
(Lin-way)
(Redaksi Solotrust)