SOLO, solotrust.com - Universitas Slamet Riyadi (Unisri) Surakarta menggelar talkshow dengan mengusung tema "Membentengi Pemuda dan Mahasiswa dari Faham Radikal dan Intoleran".
Talkshow yang diikuti oleh 150 peserta itu digelar di Gedung H, Ruang Seminar Lantai 5 Kampus Setempat, Kadipiro, Banjarsari, Solo pada Kamis (4/4/2019). Tiga narasumber yang memberikan pemaparan antara lain Dian Nafi (Pengasuh Ponpes Al Muayyad Windan Sukoharjo), Chamidi (Eks Napi Teroris Surakarta ), dan Dr. Sutoyo, MPd (selaku akademisi).
"Talkshow seperti inilah yang diperlukan pemuda, khususnya mahasiswa. Sehingga mahasiswa mengerti bagaimana membentuk Indonesia yang akan datang agar lebih baik, dalam talkshow itu juga dilakukan sesi tanya jawab," kata Sekretaris Yayasan Edi Sasongko saat ditemui solotrust.com di sela kegiatan.
Sementara itu, Ketua Pelaksana Yonathan Prasetio menuturkan, dari 150 peserta yang ikut dalam talkshow terdiri dari mahasiswa semester 2, 4, dan 6, termasuk aktivis dari berbagai Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) dan BEM di Unisri.
Pada kesempatan itu, Sutoyo selaku narasumber menerangkan bahwa lingkungan kampus tidak luput dari masuknya paham radikal dan intoleran. Sehingga penting bagi kampus untuk mendiskusikan tema ini yang kemudian menumbuhkan awareness dari mahasiswa untuk saling membentengi diri.
"Latar belakang mahasiswa berbeda-beda sehingga benar-benar harus ada pengawasan. Mahasiswa berpotensi terpapar lebih tinggi dari pada yang lain, karena mahasiswa punya akses yang lebih banyak dan lebih bebas," kata Sutoyo.
Menurutnya, tugas kampus adalah menjadi benteng para mahasiswa dari paham radikal dan intoleran dengan terus menggelorakan semangat Pancasila dan mengajarkan mengutamakan kepentingan kebersamaan dari pada kepentingan golongan dan diri sendiri.
"Acara-acara seperti ini harus secara kontinu diselenggarakan biar Pancasila tetap menjadi landasan berbangsa dan bernegara," tandasnya. (adr)
(way)