KULONPROGO, solotrust.com- Jelang launching New Yogyakarta International Airport (NYIA), PT Angkasapura 1 terus melaksanakan persiapan secara rinci dan tepat, salah satunya adalah persiapan dalam aplikasi standarat dan rekomendasi keamanan penerbangan sipil.  

Juru Bicara Proyek Bandara Yogyakarta International Airport Agus Pandu Purnama mengatakan, hal ini wajib harus dimiliki bandara NYIA karena ini masuk dalam ketentuan organisasi penerbangan sipil Internatioan Aviation Organization (ICAO) Anex 17, seperti tertuang dalam undang-undang nomor 1 tahun 2009 peraturan penerbangan tentang keselamatan penerangan.  

PT Angkasapura 1 dengan mengumpulkan seluruh komite termasuk otoritas bandara dari Surabaya dan Direktorat Perhubungan untuk memangku kepentingan atas dokumen security program dalam perencanaan pengoperasian NYIA. Komite kemudian melakukan beberapa titik strategis dimana orang sipil bisa memanfaatkan titik stategis untuk melakukan pelanggaran hukum. Pelanggaran hukum sendiri bisa terjadi seperti pembajakan pesawat, perusakan instalasi, terorisme, dan teror bom, yang intinya membuat keadaan bandara dan sekitarnya menjadi tidak aman.  

Dengan komite inilah dibuat simulasi antisipasi kejahatan, yang harus didukung dengan alat-alat yang baik, cek point dan bodi scaner, agar bisa menutup kemungkinan masuknya kejahatan yang ada pada bandara ataupun penerbangan.

“Komite ini adalah yang menjamin bahwa bandar udara di Yogyakarta ini atau Yogyakarta International Airport ini aman. Pertama jaminan keamanan untuk seluruh stakeholder yang menggunakan bandara ini.” Tutur Agus Pandu, Minggu (21/4/2019).

Agus menambahkan, simulasi tersebut dilakukan dengan narasi yang seolah-olah adanya terorisme. Nantinya komite yang dipimpin oleh Ketua Komite yaitu General Manager Angakasapura dalam penangananya akan melibatkan banyak unsur, sepeti TNI –Polri, BPBD, Basarnas , Pemadam Kebakaran dan lainnya. (adam)  

(wd)