Solotrust.com - Masyarakat belakangan ini ramai membahas fenomena penggunaan sound horeg dalam karnaval Hari Kemerdekaan di Jawa Timur. Topik ini viral dan memicu perdebatan sengit di kalangan warganet.
Berbagai daerah di Jawa Timur memeriahkan kemerdekaan dengan menggunakan sound horeg, sebuah alat pengeras suara yang dikenal karena volumenya ekstrem. Penggunaan pengeras suara ini menuai kritik keras karena merasa esensi perayaan kemerdekaan mulai hilang.
Menurut netizen di berbagai media sosial, sound horeg tak hanya berdampak pada kenyamanan warga, namun juga menimbulkan berbagai kerugian. Kerusakan lingkungan menjadi salah satu dampak nyata, dengan suara sangat keras dapat merusak vegetasi dan habitat sekitar. Selain itu, bangunan-bangunan di sekitar lokasi karnaval juga mengalami kerusakan akibat getaran dan tekanan suara terlampau tinggi.
Polusi suara dihasilkan sound horeg juga menjadi perhatian utama. Desibel mencapai angka sangat tinggi dapat berpotensi merusak pendengaran, terutama bagi mereka yang terpapar suara dalam jangka waktu lama.
Warganet menilai penggunaan sound horeg mengabaikan kesehatan dan kesejahteraan masyarakat, serta menambah tingkat kebisingan yang mengganggu ketenangan lingkungan sekitar.
"Ada yang bilang ini tuh udah jadi bagian dari budaya, tapi kayanya nggak semua budaya mesti dilestarikan. Kalau merugikan sebaiknya dihentikan aja," ungkap @thr*** dalam X.
"Sekarang coba sebutkan manfaat sound horeg selain merusak properti dan telinga," ujar @Moo***.
"Lebih bagus zaman dulu sih dari meriah dan antusiasnya. Lebih bagus daripada sekarang kayak yang gitu aja karnavalnya kadang nggak jelas," ujar @str dalam X.
Lebih jauh, banyak pengguna media sosial menyoroti ketidakpedulian beberapa pihak yang terlibat dalam pengadaan sound horeg. Kendati telah ada berbagai peringatan dan saran untuk mengurangi penggunaan alat tersebut, beberapa penyelenggara karnaval tetap enggan mengubah kebiasaan mereka. Hal ini menambah frustrasi di kalangan warganet yang merasa upaya untuk mengurangi dampak negatif sering kali diabaikan.
Isu ini terus menjadi bahan perbincangan di media sosial dan forum-forum online. Banyak warganet mengungkapkan ketidakpuasan mereka terhadap penggunaan sound horeg dalam perayaan tersebut. (Rosa Indria)
(and_)