Hard News

Relawan Solo Kompak Prihatin "Serangan" Terhadap KPU

Jateng & DIY

14 Mei 2019 15:05 WIB

Relawan Solo Kompak memasang spanduk dukungan kepada KPU di depan kantor KPU setempat, Senin (13/5/2019).

SOLO, solotrust.com -  Dukungan bagi Komisi Pemilihan Umum (KPU) terus mengalir dari berbagai elemen masyarakat. Seperti yang dilakukan oleh Relawan Solo Kompak di Kantor KPU Surakarta, Sumber, Banjarsari, Senin (13/5/2019).

Mereka menyatakan diri mendukung KPU dalam penyelenggaraan Pemilihan Umum 2019. Bahkan dengan tegas mereka menolak usulan dari pihak tertentu yang mengusulkan autopsi terhadap jenazah anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) yang telah dikuburkan.



Kedatangan Relawan Solo Kompak disambut hangat oleh Ketua KPU Surakarta Nurul Sutarti bersama komisioner KPU lainnya. Pertemuan dilanjutkan dengan audiensi yang tujuannya mendukung penyelenggaraan Pemilu oleh KPU. Selain itu mereka juga membentangkan spanduk di depan kantor KPU setempat yang berisi nada dukungan terhadap KPU "Kami Mendukung KPU 100%"

Menurut Penanggung Jawab Relawan Solo Kompak, Arianto menyatakan, aksi yang ia gelar ini merupakan bentuk keprihatinan atas ulah sekelompok masyarakat yang terus berupaya menyudutkan dan mendelegitimasi kinerja KPU yang dianggap melakukan kecurangan dalam Pemilu 2019.

"Kami sangat prihatin adanya upaya dari pihak-pihak tertentu yang mencoba mendelegitimasi KPU dan terus menyerang KPU dengan dalih meragukan kinerja KPU tidak beres," ujar Arianto.

Pada kesempatan itu Koordinator Lapangan, Joko Saptono menyampaikan total ada 40 kelompok relawan di Kota Solo yang merapatkan barisan ke dalam Relawan Solo Kompak. Bagi Joko, autopsi kepada anggota KPPS yang telah meninggal dunia adalah tindakan yang tidak etis, apalagi pihak keluarga korban tidak menghendakinya.

"Yang jelas kita mendukung kerja KPU 100%, usulan autopsi itu mending diabaikan saja, itu unsur politis, tidak perlu dilakukan, kurang etis, karena jelas-jelas itu karena kelelahan, kita juga mengamati kinerja KPPS memang kerjanya begitu keras karena rasa tanggung jawabnya mereka sampai mengabaikan kondisi kesehatan mereka," ucap dia

Ketua KPU Surakarta, Nurul Sutarti menegaskan bila anggota KPU yang meninggal dunia adalah murni karena kelelahan dan riwayat penyakit yang diderita almarhum sebagaimana hasil pemeriksaan oleh tim dokter rumah sakit yang menangani.

"Ya memang yang kami ketahui di Solo karena ada bakat penyakit dan kelelahan, seperti jantung, lambung maupun penyakit dalam lainnya," ujar Nurul.  (adr)

(wd)