Hard News

6 Dari 8 Terduga Teroris yang Ditangkap di Jateng, Pernah Bergabung ISIS

Hard News

17 Mei 2019 13:03 WIB

Ilustrasi.

JAKARTA- Tujuh dari delapan terduga teroris ditangkap di Jawa Tengah pada Selasa (14/5/2019) pernah ke Suriah dan bergabung dengan kelompok ISIS. Mereka telah lama dipantau Tim Detasemen Khusus 88 Antiteror Polri.

"Kami memiliki data tersebut, siapa yang sudah berangkat ke Suriah, siapa yang terafiliasi di kelompok Filipina dan sebagainya," ujar Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol M Iqbal di Gedung Mabes Polri, Jakarta, Kamis (16/5).



Ia menegaskan Densus 88 tidak bekerja seperti Korps Brigade Mobil (Brimob) yang biasa dimintai bantuan saat melakukan penangkapan terhadap terduga teroris dan menjinakkan bom di lapangan. Densus 88 disebutnya bekerja melalui upaya-upaya intelijen, pemetaan hingga pengejaran saat data terkumpul semua terkait aliran serta jaringan.

Selain itu, Densus 88 juga tidak selalu menggunakan pendekatan koersif dengan paksaan dan kekerasan. Tetapi, kata dia, juga melakukan pendekatan deradikalisasi para terduga teroris.

M Iqbal tidak menyebutkan jumlah pasti WNI yang kembali ke Tanah Air dari bergabung dengan ISIS di Suriah. Tetapi ia memastikan beberapa diantaranya berhasil dideradikalisasi.

"Sepanjang mereka betul-betul ingin NKRI kami terbuka. Tetapi, kita juga harus cerdas, kita lihat dulu latar belakang dan profilnya, motifnya dan lain lain," ucap dia.

Dia mengatakan sebanyak tujuh dari delapan terduga teroris yang ditangkap di Jawa Tengah itu pernah ke Suriah, dan enam di antaranya pernah bergabung dengan kelompok ISIS. Di organisasi itu mereka ada yang bekerja di bagian logistic. Tugasnya adalah melakukan survei dan mengambil dokumentasi pembagian logistik di Suriah.

Sebelum berangkat ke Suriah, para terduga teroris mengikuti latihan fisik dan latihan menggunakan senjata replika.

(wd)