JAKARTA SELATAN — solotrust.com — Hujan mengguyur hanya di sebuah rumah milik Ahmad Muzakkir, di Jalan Raya Tebet Barat Dalam I, kawasan Tebet, Jakarta Selatan. Fenomena alam yang anih bin ganjil itu terjadi selama enam jam.

Begitulah penampakan video berdurasi selama 15 detik yang diunggah akun @febicil di Twitter pribadinya pada 26 Agustus 2017 lalu. Dalam rekaman video  itu, terlihat hujan hanya membasahi sebuah rumah besar di wilayah Tebet Barat Dalam atau tebat di belakang Hotel Ibis. Sementara rumah-rumah di samping dan depannya sama sekali tak tersentuh air hujan.



Menurut Muzakkir, awalnya dia tak menyadari akan mengalami peristiwa alam yang mungkin belum pernah terjadi sebelumnya di Indonesia.

“Waktu hujan, saya lagi main catur di dalam. Saat anak-anak teriak mau mandi hujan saya baru sadar kalau ternyata hujan. Tapi kok hujannya cuma di situ doang,” katanya, Selasa, 29 Agustus 2017.

Muzakkir menuturkan, sebenarnya ada keanehan lainnya yang dirasakannya ketika hujan aneh itu mengguyur rumahnya.

Muzakkir menceritakan, selama enam jam hujan mengguyur, pohon yang tumbuh di halaman rumahnya bergoyang kencang seperti tertiup angin. Padahal tak ada angin kencang yang berhembus di luar area rumahnya. Dan pepohonan yang tumbuh di rumah-rumah lainnya hanya bergoyang ringan saja.

“Kayak hujan angin, tapi pohon yang goyang cuma satu, pohon yang kena hujan doang goyang kayak ketiup angin. Yang lainnya enggak,” ujar Muzakkir.

Semula kata Muzakkir, fenomena itu dianggap sebagai hal yang biasa oleh dirinya. Tapi, lama kelamaan, sekitar dua jam hujan mengguyur, sekitar rumahnya sudah ramai didatangi warga.

Ini videonya:

https://twitter.com/febicil/status/901422413912522753

Tanggapan BMKG

Menanggapi fenomena alam ini, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyatakan, berdasarkan analisis radar cuaca BMKG, pada Sabtu 26 Agustus 2017 sekitar pukul 18.00-23.00 WIB, di lokasi turunnya hujan aneh ini tidak terdeteksi partikel yang diasumsikan sebagai hujan.

Namun menurut BMKG, fenomena hujan lokal seperti ini memang suatu yang lazim terjadi di wilayah tropis seperti Indonesia.

Menurut Kepala Bidang Informasi Cuaca BMKG, Agie Wandala Putra, secara fisis awan tidak memungkinkan adanya awan hujan dengan skala rumah. Kecuali, katanya hanya shading atau limpahan hujan.

“Tapi waktu juga tidak mungkin kalau lama. Seperti syarat radius area kumulus yang mencapai 7 kilometer,” katanya sebagaimana dilansir VivaNews.
Lagi main catur

 

Aneh dan Misterius

Dan, sebuah keanehan lagi-lagi terjadi, warga yang datang banyak yang berusaha mengabadikan peristiwa itu dengan berswafoto. Anehnya, saat kamera dibidik ke lokasi hujan, hujan tiba-tiba berhenti menguyur.

“Banyak yang mau selfie, tapi ternyata saat warga mau selfie itu hujannya berhenti,” ujarnya.

Warga sempat membubarkan diri usai hujan berhenti. Tapi, setelah lokasi sepi, hujan tiba-tiba kembali menguyur dengan derasnya. Bahkan, ada warga yang sengaja balik lagi ke lokasi untuk melihat hujan.

Muzakkir mengatakan, dia sempat menampung air hujan aneh itu untuk disimpan. Muzakkir sengaja menyimpan air hujan itu untuk keperluan penelitian jika ada pihak terkait ingin menyelidiki fenomena ini.

Namun ada juga warga yang sengaja menampung air hujan untuk keperluan spiritual dan mencari berkah.

“Ada yang coba mengambil air, ada juga ojek yang untuk cuci motornya. Mungkin mereka punya pemikiran sendiri. Saya sih memandangnya kebesaran Allah saja,” ujarnya.