Solotrust.com - Brand-brand fashion Indonesia kembali diperkenalkan di kancah internasional. Sebagaimana dilansir dari laman Kementerian Luar Negeri RI (15/6), tiga brand fashion Indonesia berpartisipasi dalam pop up store di L'Exception, sebuah concept store ternama di kawasan Forum des Halles, pusat kota Paris.
Dua dari brand fashion tersebut telah secara rutin memamerkan karyanya dalam rangkaian Paris Fashion Week yaitu brand SOE Jakarta dan WilsenWillim. Namun untuk pertama kalinya keduanya menjajaki kepesertaannya pada pop up store di Paris selama 10 hari, dari tanggal 14 hinga 23 Juni 2019.
“Ini merupakan kesempatan yang sangat baik untuk melihat animo akan fashion desain dari Indonesia bukan hanya pada masyarakat lokal Paris namun juga pada warga mancanegara, mengingat lokasi dari pop up store ini bertempat di pusat turis" ungkap Diaz, lead desainer WilsenWillem.
Sementara Monique, desainer SOE Jakarta, optimis bahwa karya rancangannya mampu memenuhi tren yang saat ini sedang berkembang yaitu sustainable and ethical fashion. Ia menyatakan bahwa mereka selalu melibatkan para handweavers dari berbagai daerah di Indonesia untuk pengembangan bahan yang digunakan.
Selain SOE Jakarta dan WilsenWillim, terdapat 1 brand Indonesia lain yang khusus menyelenggarakan workshop pembuatan aksesoris dari bahan kulit di sana yaitu Kaula Leatherworks. Workshop tersebut akan berlangsung pada 26 hingga 29 Juni 2019.
Pelaksanaan pop up store ini diorganisir oleh fashion agency di Paris bernama Rendezvoo yang mengangkat tema "French Kiss Asia", dengan melibatkan 7 negara yaitu Indonesia, Korea Selatan, Jepang, Tiongkok, Singapura, Vietnam dan Prancis.
Kebutuhan Prancis akan produk fashion sendiri tergolong besar, dengan tren peningkatan permintaan sebesar 6,16% selama periode 2016-2018, khususnya untuk produk apparel yang tergolong dalam kode HS 62 dan 61 (Articles of apparel and clothing accessories).
Hal ini sejalan dengan kemampuan Indonesia dalam mengekspor kelompok produk HS tersebut kepada Prancis dengan tren peningkatan ekspor sebesar 6,04% selama periode yang sama, serta pertumbuhan 4,58% ekspor pada kode produk HS tersebut dari USD 90.556.635 di tahun 2017 menjadi USD 94.705.127 di tahun 2018. (Lin)
(wd)