SEMARANG, solotrust.com - Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen mengaku sempat kesulitan saat didaulat menjadi pembaca berita Bahasa Jawa dengan dialek Ngapak dalam rangka Memperingati Hari Penyiaran Nasional ke-86, Rabu (19/6/2019) di Studio Mini Kantor Gubernur.
Baca berita:
KPID Jateng Pecahkan Rekor Muri Dengan Pembaca Berita Terbanyak Gunakan Basa Jawa
"Ternyata, menjadi pembawa acara di depan kamera, membaca berita dengan Bahasa Jawa (ngapak) itu sulite pol (sulit sekali)," ujar Wagub Taj Yasindilansir dari laman resmi Pemprov Jateng.
Siaran berita berbahasa Ngapak tersebut, menurutnya, menunjukkan bahwa Jawa Tengah kaya ragam Bahasa Jawa dan dialektikanya. Dia berharap, melalui kekayaan ragam bahasa yang disiarkan media massa, akan menjadi sarana pemersatu masyarakat. Sebab, media penyiaran akan memberikan pemahaman mengenai makna bahasa.
"Begitu banyak ragam Bahasa Jawa dan dialektikanya, sehingga saya berharap bisa menyatukan Jawa Tengah. Jika warga Jawa Tengah dari Banjarnegara, Purbalingga, Purwokerto bertandang ke Jawa Tengah bagian timur, bisa saling memahami. Tidak ada komunikasi yang menyakiti perasaan," paparnya.
(wd)