Hard News

Ini Latar Belakang permasalahan yang berujung Bentrokan berdarah di Mesuji

Sosial dan Politik

19 Juli 2019 21:34 WIB

Korban tewas bentrokan berdarah di Mesuji diangkut dengan mobil Polisi.


LAMPUNG- Empat orang tewas akibat bentrok dua kelompok yang diduga memperebutkan lahan garapan di wilayah hutan Register 45 Kabupaten Mesuji, Lampung, Rabu (17/7/2019) sekitar pukul 14.20 WIB. Dari empat korban tewas, tiga sudah teridentifikasi, sedangkan satu korban lagi hingga Rabu malam masih dalam proses identifikasi.



Berdasarkan informasi yang dihimpun, bentrok warga dua kelompok yakni kelompok Mekar Jaya Abadi, KHP Register 45 KBM dengan kelompok Mesuji Raya dari Pematang Panggang, OKI, Sumatera Selatan tersebut dipicu mengenai lahan garapan di wilayah hutan register 45 Mesuji.

Baca juga: Bentrok di Mesuji 3 Tewas dan 11 Luka-Luka

Akibat bentrok dua kelompok tersebut, ada sekitar 10 korban yang mengalami luka bacok senjata tajam dan tiga korban diantaranya meninggal dunia.

Ketiga korban tewas tersebut adalah Dali, Jeman, dan Roli. Ketiganya dari kelompok Mesuji Raya. Sementara satu orang korban tewas lagi, belum teridentifikasi. Korban tewas akibat terkena sabetan senjata tajam, kondisinya cukup parah terutama pada bagian wajah, tangan dan tubuhnya.

Sedangkan korban luka bacok dari kelompok Mekar Jaya Abadi Register 45 ada sekitar delapan orang, yaitu Yudi, Budi, Rahmat, Jono, Ipul dan Haryono, Rojiman dan Supadjito serta satu orang korban dari Dusun Moro-Moro bernama Katimin. Para korban tersebut, sudah dibawa anggota polisi Polres Mesuji ke Klinik Asa Merdeka, Puskesmas Simpang Pematang dan Rumah Sakit Puri Husadatama.

Bentrokan itu terjadi lantaran dipicu penyanderaan alat pembajak lahan garapan milik kelompok Mesuji Raya oleh kelompok warga Mekar Jaya.

Pada Rabu (17/7) sekitar pukul 11.00 WIB, datang alat bajak untuk dipakai membajak lahan di lokasi KHP Register 45 kelompok Mekar Jaya Abadi. Bajak tersebut dipakai untuk membajak di areal tanah seluas setengah hektare milik Yusuf (41), anggota kelompok Mekar Jaya Abadi.

Kejadian tersebut di ketahui oleh warga kelompok Mekar Jaya Abadi, saat itu juga warga langsung memukul kentongan sehingga berkumpulah warga dan langsung mengamankan bajak tersebut sembari menanyakan atas perintah siapa melakukan pembajakan tersebut.

Selanjutnya, operator bajak itu pun pulang. Namun, tak lama kemudian sekelompok warga dari kelompok Mesuji Raya (Pematang Panggang) datang dengan membawa senjata tajam merebut paksa kembali alat pembajak tersebut. Akhirnya terjadilah perlawanan oleh kelompok Mekar Jaya Abadi dan menimbulkan keributan dan adanya korban luka-luka akibat sabetan senjata tajam dan meninggal dunia sekitar pukul 14.20 WIB.

Aparat kepolisian gabungan dari Polres Mesuji dibantu anggota TNI dari Kormail Mesuji dan Kodim 0426 Tulangbawang yang dipimpin langsung Kapolres Mesuji, AKBP Edi Purnomo langsung mengamankan lokasi kejadian. Personel gabungan masih terus berjaga-jaga melakukan pengamanan di sekitar lokasi kejadian.

Kapolres Mesuji, AKBP Edi Purnomo saat dikonfirmasi membenarkan adanya bentrokan yang menewaskan warga. Namun pihaknya belum bisa menjelaskan secara rinci terkait bentrok dua kelompok yang mengakibatkan adanya korban meninggal dunia dan luka-luka tersebut.

“Ya benar, tapi kami belum bisa jelaskan karena saat ini kami masih berada di lokasi kejadian dan masih fokus berjaga di sekitar lokasi dibackup dari Kodim 0426 agar konflik tidak meluas,” ujarnya Rabu (17/7). #teras.id

(wd)