Solotrust.com - Bukan rahasia lagi bahwa orang Jepang suka kucing. Lalu, apa alasannya mereka menyukai hewan yang disebut 'neko' dalam Bahasa Jepang itu? Pertanyaan itulah yang diajukan portal Joshi Spa kepada pakar psikologi, Hiragi, sebagaimana dikabarkan Soranews24.com, Minggu (18/8/2019).
Pakar psikologi Hiragi menganalisis umpan balik dari banyak pemilik kucing untuk mencari tahu apa yang sebenarnya membuat kucing sangat menarik bagi orang Jepang.
Kelucuan kucing itu sendiri adalah faktor besar mengapa orang Jepang suka kucing. Selain itu, cakar aromatik yang menggoda juga salah satu poinnya. Namun, investigasi menghasilkan kesimpulan lain bahwa orang Jepang suka kucing karena mereka tsundere.
Tsundere adalah gabungan dari tsuntsun, duri yang gagah, dan deredere yakni sangat manis dan penuh kasih sayang. Sebagai ciri kepribadian, tsundere menggambarkan seseorang yang beralih bolak-balik antara melekat secara emosional kepada Anda dan tidak ingin ada hubungannya dengan Anda, yang berdasarkan suasana hati sesaat dan keadaan yang berubah-ubah.
Tsundere telah menjadi salah satu arketipe paling populer untuk pecinta karakter anime. Deskripsi ini juga cocok untuk banyak kucing, yang kadang melekat dan terlihat begitu sayang pada Anda, namun kadang menjadi dingin.
Namun, Hiragi tidak berpikir orang Jepang suka kucing tsundere karena semacam pemindahan dari kesukaan mereka pada arketipe tsundere dari karakter anime. Ia berpikir rasa sayang pada kucing tsundere itu berasal dari nilai dasar pada masyarakat Jepang itu sendiri.
"Secara statistik, ada banyak orang di Jepang yang sering memikirkan apa yang dapat mereka lakukan untuk memberi manfaat kepada orang lain," kata Hiragi memulai.
Hiragi melanjutkan bahwa ada sebuah keuletan yang sangat kuat dalam kode perilaku orang Jepang yang berorientasi kepada orang lain dan bukan diri mereka sendiri.
"Jadi, bahkan dalam hubungan mereka dengan hewan peliharaan mereka, bahkan jika hewan peliharaan mereka tidak terlalu patuh, banyak orang dengan senang hati untuk menempatkan kebutuhan kucing mereka di atas kebutuhan mereka sendiri, dan bertindak sesuai dengan itu," kata Hiragi.
Hiragi menyimpulkan bahwa bagi banyak pemilik hewan peliharaan di Jepang, melayani kucing mereka secara emosional lebih memuaskan daripada memiliki hewan peliharaan yang akan bermain dengan mereka atas perintah. (Lin)
(wd)