SOLO, solotrust.com – Dinas kesehatan Kota (DKK) Surakarta menyelenggarakan Gerakan Bapak Sadar Gizi Cegah Stunting di Kusuma Sahid Prince Hotel, Solo, Rabu (21/8/2019). Harapannya kedepan angka stunting dapat ditekan.
Kepala DKK Surakarta, Siti Wahyuningsih mengatakan, gerakan ini bertujuan untuk memberikan sosialisasi akan pentingnya kesadaran bagi orang tua dalam memperhatikan gizi anak sehingga angka kelahiran anak secara stunting bisa berkurang.
“Keluarga adalah harta yang paling berharga dan mutiara yang tiada tara nilainya, jadi menggambarkan betapa pentingnya arti menjaga kondisi seluruh anggota keluarga sebagai sebuah investasi masa depan, itulah yang menginspirasi Pemkot Surakarta dalam membentuk Gerakan Bapak Sadar Gizi dalam pencegahan Stunting Kota Surakarta,” kata Ning.
DKK memaparkan data yang menunjukkan, angka konsumsi pada rokok di perkotaan sebesar 11,07% sedangkan untuk protein hewan hanya sebesar 4,09%. Stunting dapat disebabkan karena rendahnya akses terhadap makanan bergizi, rendahnya asupan vitamin dan mineral, dan buruknya keragaman pangan dan sumber protein hewani.
“Penyebab utama masalah stunting adalah kemiskinan, pendidikan yang rendah, minimnya ketersediaan pangan, dan lapangan kerja," ujarnya.
Sementara itu, menurut Wali Kota, FX. Hadi Rudyatmo, Pemkot telah berupaya mengantisipasi hal itu sejak anak masih dalam kandungan. Pemkot memberikan berbagai fasilitas cek laboratorium gratis yang sudah dapat dinikmati seluruh masyarakat Surakarta tanpa terkecuali.
“Salah satunya pemeriksaan untuk ibu hamil secara berkala dari usia kandungan 3 bulan, 6 bulan, dan 9 bulan. Selain itu, pemberian asuransi kesehatan JKN-KIS PBI APBD Kota Surakarta juga kita berikan demi menjamin kesehatan,” tutur Rudy.
Pihaknya menambahkan, bahwa Pemkot juga memberikan pelayanan kesehatan gratis lainnya, meliputi cek delapan item Iayanan pemeriksaan laboratorium, IVA Test, pelayanan program TBC, HIV/AIDS, hingga imunisasi wajib. Untuk itu, masyarakat didorong memanfaatkan fasilitas tersebut untuk menjaga dan merawat kesehatan serta membiasakan pola perilaku hidup sehat di keluarga.
Secara umum, Stunting adalah sebuah kondisi di mana tinggi badan seseorang jauh lebih pendek dibandingkan tinggi badan orang seusianya. Penyebab utama stunting adalah kekurangan gizi kronis sejak bayi dalam kandungan hingga masa awal anak lahir yang biasanya tampak setelah anak berusia 2 tahun. Ciiri-cirinya mulai dari pertumbuhan gigi yang lambat, pubertas terlambat, hingga buruknya kemampuan fokus dan memori anak. (adr)
(wd)