Ekonomi & Bisnis

Denah Pasar Darurat Pasar Legi Selesai, Pemkot Anggarkan Rp 1,8 Miliar

Ekonomi & Bisnis

27 Agustus 2019 22:06 WIB

Wali Kota Surakarta FX. Hadi Rudyatmo saat meninjau persiapan lahan pasar darurat tahap kedua Pasar Legi, di sekitar kawasan setempat, Setabelan, Banjarsari, Solo, Rabu (31/7/2019).

SOLO, solotrust.com – Dinas Perdagangan Kota Surakarta telah menyelesaikan denah Pasar Darurat Pasar Legi tahap dua yang akan di tempatkan di kawasan Taman Monumen 45 Banjarsari.

Sekitar 700-an pedagang yang saat ini beraktivitas di halaman dalam pasar, tidak sampai akhir tahun diharapkan bisa segera dipindahkan seiring pengajuan lelang pembangunannya beberapa waktu lalu.



Kepala Dinas Perdagangan Kota Surakarta, Heru Sunardi mengatakan, lantaran Wali Kota FX. Hadi Rudyatmo menghendaki tidak semua pedagang berada di seputar Monjari, maka denah ratusan pedagang yang berada di halaman Pasar Legi kedepan akan menggunakan lahan pasar darurat seperti di halaman Dinas Pendidikan, Pasar Elpabes, Lahan bekas Tempat Pembuangan Sampah (TPS) Banjarsari, lahan kosong milik warga, dan di sepanjang jalan sekitar Monjari atau lahan kosong di depan rumah warga.

“Pak wali minta jalan di sekiar Monjari masih bisa digunakan untuk lalu lintas umum. Pemkot melobi para pemilik lahan untuk bisa dimanfaatkan untuk pasar darurat dan Alhamdulillah mendapat lampu hijau, salah satunya kemarin ada lahan kosong luasnya 1.100 meter persegi di barat Lava Café, Setabelan, sudah diizinkan pemilik untuk dibangun pasar darurat,” ujar Heru kepada solotrustcom, Selasa (27/8/2019)

"Nanti tinggal mematangkan pola lalu lintas berkoordinasi dengan Dinas Perhubungan dan zonasi pedagang saja," imbuhnya

Pemkot menyiapkan dana Angaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Perubahan 2019 Kota Surakarta senilai Rp 1,8 Miliar. Heru optimis proses lelang dapat rampung pada bulan September dan pembangunan dimulai pada Oktober sehingga, bulan Desember mendatang  pedagang bisa menempati pasar darurat baru.

"Lelang pengerjaan pasar darurat sudah mulai,” kata Heru.

Sementara dsinggung terkait pembangunan fisik Pasar Legi, dikatakan Heru, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat menyiapkan dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) senilai Rp 150 Miliar dan saat ini masih menunggu proses lelang.

 “Kemungkinan digarap Januari 2020, masih menunggu padagang ke pasar darurat juga terlebih dahulu,”  tuturnya.

Sementara itu, Wali Kota Surakarta FX. Hadi Rudyatmo meminta masyarakat tidak perlu mengkhawatirkan kepadatan akibat keberadaan pasar darurat karena pasar darurat tidak berada seluruhnya di Monjari.

 “Masyarakat tak lerlu khawatir soal kepadatan di pasar darurat karena kami juga sudah pinjam lahan kosong milik masyarakat yabg bisa memaksimalkan penataannya nanti," tutup Wali Kota.

Sebelumnya, Dinas Perhubungan Kota Surakarta mulai memetakan ruas-ruas jalan di seputaran Pasar Legi dan Monumen 45 Banjarsari sebagai bagian dari persiapan jelang dibangunnya pasar darurat Pasar Legi tahap dua.

"Utamanya ruas - ruas jalan yang berpotensi terjadi kepadatan lalu lintas seperti Jalan Abdul Rahman Saleh sekitar Pasar Elpabes menjadi salah satu akses keluar masuk kawasan Pasar Legi dari sisi utara dan Jalan DI. Panjaitan depan Dinas Pendidikan merupakan lingkungan sekolah, termasuk ruang parkir kita perhitungkan," kata Kepala Bidang Lalu Lintas Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Surakarta, Ari Wibowo kepada solotrustcom, Rabu (14/8/2019). (adr)

(wd)