Ekonomi & Bisnis

KAI Minta Warga Turut Jaga Lintasan KA Batara Kresna

Ekonomi & Bisnis

1 September 2019 17:04 WIB

KA Batara Kresna.


SOLO, solotrust.com- Kementerian Perhubungan Direktorat Jenderal Perkeretaapian sebagai penyelenggara kereta keperintisan dan PT. Kereta Api Indonesia atau KAI (Persero) sebagai operator, mengharapkan peran aktif dari masyarakat baik yang berada di sisi rel kereta maupun masyarakat umum untuk ikut menjaga perjalanan Kereta Api (KA)  Batara Kresna agar lancar tidak ada gangguan.



Manager Humas PT KAI (Persero) Daerah Operasi 6 Yogyakarta, Eko Budiyanto menjelaskan, kota Solo mempunyai keunikan tersendiri, selain budaya yang beragam, juga terdapat lokasi dengan ciri khas salah satunya Jalan Slamet Riyadi, jalan protokol di tengah kota Solo yang dilintasi KA setiap harinya. Adalah Kereta Api Batara Kresna, kereta keperintisan yang dioperasikan oleh PT KAI (Persero) Daop 6 dengan relasi Solo Purwosari menuju Wonogiri.

"Seperti yang sering terjadi pada saat hari libur di Jalan Slamet Riyadi perjalanan KA Batara Kresna terganggu dengan perilaku oknum yang memarkirkan kendaraan di atas rel atau terlalu dekat dengan rel KA. Ini sangatlah merugikan operasional KA Batara Kresna karena terhalang oleh benda atau mobil yang parkir tidak pada tempatnya," tuturnya pada media, Sabtu (31/8/2019).

Pihaknya berharap, jalur KA Batara Kresna sebagai KA Perintis dapat steril dan operasi kereta tidak terganggu apapun. Dimana kecepatan KA hanya 10-30 km saat berada di tengah kota padahal seharusnya 60 km. Ini sengaja dilakukan bahwa masyarakat paham bahwa jalur tersebut bukan rel mati tapi beroperasi. Sebab, suatu saat fasilitas ini akan dioperasikan untuk melayani rute.

Masyarakat diminta terbuka pola pikirnya agar jangan membuat bangunan menjorok rel, menaruh jerami atau menggembalakan hewan dekat di rel. Sebab di lintas Wonogiri sampai Purwosari Solo saat ini ada KA Batara Kresna, ke depan akan bertambah KRL dengan rute Jogja - Klaten - Solo. Artinya rel kereta api yang berada di Jalan Slamet Riyadi tidaklah mati, melainkan aktif beroperasi.

Pihaknya mengimbau, masyarakat baik warga Solo maupun luar kota agar memperhatikan rambu-rambu di sepanjang Jalan Slamet Riyadi. PT KAI akan terus bekerja sama dengan Dishub Kota Solo dan stakeholders lain untuk mendukung kelancaran perjalanan KA khususnya di sepanjang Jalan Slamet Riyadi ini karena ini sebagai ciri khas Kota Solo yang tidak ada di kota lain di Indonesia.

“Batara Kresna adalah KA Perintis yang dibiayai APBN hanya 4k, Dirjen KAI niatnya agar masyarakat memahami bahwa jalur tersebut tidak mati. Harapan kami tidak ada lagi masyatakat yang parkir sembarangan di atas rel KA di Jalan Slamet Riyadi agar perjalanan KA Batara Kresna tidak terganggu,” tegasnya.

Saat ini KA Batara Kresna melayani 2 kali perjalanan pulang pergi (PP) dengan keberangkatan jam 06.00 dan jam 10.00 dari Stasiun Purwosari menuju Wonogiri. Okupansi KA selalu penuh terutama saat momen libur sekolah atau hari Sabtu dan Minggu. Penjualan tiket KA Batara Kresna sudah menggunakan sistem online melalui aplikasi KAI Access. Sehingga calon penumpang dapat melakukan pemesanan tiket 7 hari sebelum keberangkatan (H-7).

“Ini salah satu pelayanan kami kepada calon penumpang agar dapat merencanakan perjalanan dengan KA Batara Kresna. Dengan menggunakan Aplikasi KAI Access penumpang bisa beli tiket untuk 4 orang dengan harga masing-masing Rp 4000,” ungkap Eko.

Railbus Batara Kresna terdiri dari satu rangkaian dengan tiga gerbong dengan kapasitas 160 orang. Jarak yang ditempuh sepanjang 37 km dari Stasiun Purwosari Solo, Stasiun Solo Kota, Stasiun Sukoharjo, Stasiun Pasar Nguter, dan Stasiun Wonogiri. (Rum)

(wd)