Hard News

Para Barber di Boyolali Tak Ingin Dipandang Sebelah Mata

Jateng & DIY

7 September 2019 10:32 WIB

Workshop barber skill.


BOYOLALI, solotrust.com- Guna meningkatkan kualitas, puluhan peserta barber mengikuti workshop barber skill di Boyolali Kota. Puluhan peserta tersebut dari Salatiga, Solo dan Boyolali.



Ketua komunitas barber Boyolali, Desta Indi mengatakan, selama ini jasa pemangkas rambut atau barber ini masih dipandang sebelah mata di masyarakat. Tentunya, dengan adanya workshop barber skill ini bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan para barbar yang ada di Boyolali.

Menurutnya, sebagai industri pemangkas rambut ini tidak semudah yang dibayangkan oleh para jasa pemangkas rambut yang setiap harinya sudah berkecipung pada pekerjaan ini.

"Ini untuk meningkatkan derajat mereka. Sekarang ini sudah ada peningkatan para jasa pangkas rambut ini. Yang semula Rp 8 ribu sekarang sudah Rp 10 ribu hingga Rp 15 ribu. Ini artinya sudah ada peningkatan,"kata dia kepada wartawan di Boyolali, Kamis (5/9/2019).

Terkait model rambut, kata dia, model itu hanya berputar. Artinya, model diera 70-an (kompador) kembali ngetren di era sekarang. Tidak ada kemungkinan model cepak kotak muncul lagi diera modern ini.

"Soal model sebenarnya hanya berputar saja. Yang paling utama kita jelas menunjukan kualitas kepada konsumen, selain itu juga pelayanan yang baik tentu akan meningkatkan mutu pada barber kita. Nah, ini kita mengajak pada rekan rekan barbar untuk meningkatkan kualitas serta pelayanannya," tandasnya.

Hendra Hairrock selaku pemberi materi dalam workshop barber skill di Boyolali mengutarakan, sebagai pemangkas rambut, para barber dapat menyesuaikan dengan bentuk wajah dan jenis rambut. Misal, untuk potongan rambut kompaduur jenis lurus, klimis dan membutuhkan haerdryer.

"Kita harus jeli dalam memilahkan jenis rambut agar dalam pemotongan tersebut dapat rapi dan memuaskan para pelanggannya,"pungkasnya. (Jaka)

(wd)