SOLO, solotrust.com - Sungai Bengawan Solo kian tercemari limbah. Tak hanya limbah etanol sisa produksi ciu, bahkan telah banyak limbah industri termasuk sisa pengolahan textil yang kian menambah parah pencemaran air sungai terpanjang di Pulau Jawa itu. Terkait hal itu, Perusahaan Umum Daerah Air Minum (PDAM) Toya Wening Solo telah mengambil sampel air dari Kali Samin, yakni anak sungai Bengawan Solo yang tercemari limbah.
Dikatakan Direktur Teknis PDAM Toya Wening Solo, Tri Atmaja. Pihaknya pun telah menyampaikan perihal pencemaran itu kepada Balai Teknik Kesehatan Lingkungan dan Penyakit Menular di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
"Kemarin kita sudah ambil sampel dari Kali Samin. Ternyata (limbah) bukan hanya industri etanol namun juga dari industri tekstil," jelasnya, di Kantor Pusat PDAM Toya Wening Solo, Jalan Adisucipto Surakarta, Jumat (13/9/2019).
Pihak PDAM Toya Wening pun telah melaporkan persoalan ini ke Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Jawa Tengah. Hasilnya, pekan depan DLH Jawa Tengah akan mengumpulkan seluruh kabupaten di Jawa Tengah yang terdampak pencemaran bengawan Solo.
"Dengan pertemuan nanti, diharapkan akan ada solusi untuk permasalahan pencemaran tersebut," imbuhnya.
Dimungkinkan, lanjut Tri Atmaja, akan ada dana bantuan dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jateng guna pembuatan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) sebagai buangan etanol pada 2020 mendatang. (Kc)
(wd)