Serba serbi

UNS Kirim Tim Bersama Alat Bantu Pernapasan ke Riau dan Palangkaraya

Olahraga

19 September 2019 14:02 WIB

Darmawan Ismail saat memberikan pemaparan tentang Surgeons of UNS (SUNS) Portable Air Filter, di FK UNS, Rabu (18/9/2019).


SOLO, solotrust.com – Bencana kabut asap di Riau dan Palangkaraya yang diakibatkan dari kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) mendapatkan perhatian khusus dari civitas akademika Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta.



Baca: Kebakaran di Lereng Merbabu Terus Meluas

Kamis (19/9/2019) besok, Fakultas Kedokteran (FK) mengirimkan 15 orang dipimpin oleh Dosen Bedah Toraks Kardiovaskular FK UNS dr. Darmawan Ismail untuk terjun ke Riau dan Palangkaraya. Saat berada di lokasi, tim dari UNS tersebut bekerjasama dengan FK Universitas Riau.

Mereka di sana membantu pengobatan serta mengedukasi warga dalam pembuatan alat bantu pernapasan yang diciptakan bernama Surgeons of UNS (SUNS) Portable Air Filter. Diklaim jauh lebih aman ketimbang masker biasa, karena level asap yang begitu berbahaya untuk dihirup manusia.

“Tim akan memberikan pelatihan di sana (Riau dan Palangkaraya) dengan sample beberapa alat yang sudah ada, sehingga warga bisa membuat alat home made bisa dibuat sendiri ini. Cara membuatnya juga cukup mudah serta bahan yang digunakan mudah didapat. Biaya pembuatan sangat murah yaitu per unitnya hanya sekitar Rp 25.000,” papar Darmawan dalam jumpa pers di FK UNS, Rabu (18/9/2019)

Ia menjelaskan, alat bantu pernapasan SUNS Portable Air Filter tersebut mulai diciptakan tahun 2015 dan sudah dilakukan uji coba.

“Sudah kami uji coba, udara yang dihirup ketika menggunakan alat tersebut jauh lebih bersih dengan sistem filtering yang ada sudah diatur sedemikian rupa,” jelasnya.

Dekan Fakultas Kedokteran (FK) UNS, Dr. Reviono menerangkan, masker yang biasa digunakan masyarakat untuk mengantisipasi hirupan asap dinilai tidak maksimal untuk menjauhkan bahaya paparan asap karhutla dengan udara yang dihasilkan relatif lebih bersih. Diharapkan alat ini dapat turut berperan menanggulangi masalah karhutla yang masih terjadi.

Baca: Kebakaran Lahan Kosong di Kartasura, Damkar Dari Solo dan Sukoharjo Dikerahkan

“Kami telah menciptakan alat bantu pernapasan memiliki fungsi dan cara kerja jauh lebih bagus dibanding dengan masker yang biasa digunakan oleh warga yang terpapar asap kebakaran hutan, mudah-mudahan bermanfaat,” kata Reviono. (adr)

(wd)