BOYOLALI, solotrust.com- Kebakaran di lereng Gunung Merbabu menyisakan kerugian bagi masyarakat yang bermukim di sekitar lereng Gunung Merbabu. Kerugian itu termasuk pipa air bersih warga yang menjadi korban dalam kebakaran di sekitar Tuk Sipendok, kawasan Taman Nasional Gunung Merbabu.
Baca: Kebakaran di Lereng Merbabu Terus Meluas
Akibatnya sejumlah desa di lereng Gunung Merbabu wilayah Boyolali mengalami krisis air bersih.
Dalam hal ini, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Boyolali menginventarisir kerusakan pipa air bersih tersebut. Pipa-pipa yang terbakar adalah jaringan air bersih dari Tuk Sipendok.
“Untuk laporan sementara dan ini belum final, dari Desa Jeruk (Kecamatan Selo) sekitar 1,5 kilometer (pipa yang terbakar), yang Desa Ngagrong (Kecamatan Gladagsari) itu sekitar 3 kilometer. Tapi ini dalam taraf inventarisir,” kata Kepala Pelaksana Harian (Kalakhar) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Boyolali, Bambang Sinungharjo, Sabtu (21/9/2019).
Sejumlah desa yang terkena dampak terbakarnya pipa dan mengalami kekurangan air bersih, ada 6 desa di tiga kecamatan, yaitu Desa Jeruk dan Senden di Kecamatan Selo, Desa Ngagrong, Kembang dan Seboto di Kecamatan Gladagsari (dulu masuk kecamatan Ampel) serta Desa Kembangkuning, Kecamatan Cepogo.
"Ya, ada 6 desa yang terkena dampak atau kerusakan pipa saat terjadi kebakaran hutan di lereng Gunung Merbabu,"kata dia.
Terkait perbaikan pipa, lanjut dia, Pemkab Boyolali siap memberikan bantuan. Bagi warga 6 desa yang mengalami krisis air bersih, pihaknya juga siap melakukan droping air.
Baca: Kebakaran Lahan Kosong di Kartasura, Damkar Dari Solo dan Sukoharjo Dikerahkan
“Pemda (Boyolali) akan hadir, sudah diperintahkan Pak Bupati untuk menangani pipa tersebut. Tapi masih invetarisir,” tandasnya. (Jaka)
(wd)