SOLO, solotrust.com - Dinas Kebudayaan Kota Surakarta memperkenalkan sistem informasi manajemen sanggar Jangkar Sangseni Sura (Jaring Kabar Jagad Jembar Sanggar Seni Surakarta) sebagai wadah sanggar-sanggar kesenian di Kota Solo. Program tersebut dilaunching dalam acara Jambore Sanggar Seni Surakarta 2019 di Hotel Sala View, selama dua hari Jumat dan Sabtu (20-21/9/2019).
“Melalui aplikasi ini masyarakat bisa mengetahui letak sanggar-sanggar seni yang hendak dituju, lengkap bersama profil dan capaian-capaian suatu sanggar ini dalam bisang kesenian,” ujar Kepala Bidang Pelestarian Budaya, Is Purwaningsih
Kata Is, program ini masih dalam tahap pengembangan ke versi android dan perluasan cakupan sanggar. Dari 274 sanggar seni, baru 51 sangkar seni yang masuk ke sistem. Ke depan data akan terus dimutakhirkan dengan input data baru sehingga bisa lebih banyk dan mudah informasi diterima publik.
"Data kami ada 274 sanggar seni di Kota Solo, ini baru 51 sanggar yang masuk karena sudah memiliki Surat Keterangan Terdaftar (SKT). Sistem ini bermanfaat untuk pengawasan dan pengembangan sanggar seni bisa makin terarah," ujarnya.
Adapun dalam Jambore Sangggar Seni 2019 mengundang 100 orang perwakilan sanggar di Surakarta. Dalam jambore tersebut dilakukan diskusi seputar perkembangan kesenian hingga workshop seni dari masing-masing sanggar.
"Jambore ini tindak lanjut dari workshop seni di 2018 lalu. Pemerintah memfasilitasi sanggar-sanggar ini agar terus berkembang dan melahirkan karya seni," ungkapnya.
Sementara itu, Ketua Dewan Kesenian Solo (DKS), BRM Bambang Irawan menyambut baik program – program pemerintah baik melalui acara jambore maupun pengembangan aplikasi tersebut karena dirasa sangat bermanfaat bagi perkembangan seni di Kota Solo dan tanah air.
“Jadi sanggar-sanggar seni bisa lebih mudah dalam mengakses program-program bantuan pemerintah dalam pengembangan seni. Dengan begini seni-seni lokal yang ada di Solo akan terus lestari, serta melahirkan seniman baru yang kompeten dalam bidangnya. Pengembangan seni tentunya akan lebih baik jika yang terlibat langsung adalah para seniman lokal yang ada di wilayah tersebut," pungkas Bambang. (adr)
(wd)