SOLO, solotrust.com – Tan Le Hok Fuk atau karib disapa Afuk (49) mengaku tidak bangga menjadi terkenal karena keviralannya di lini masa media sosial atas perjuangannya dengan penuh ikhlas mengembalikan Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK) dan Kartu Tanda Penduduk (KTP) sampai ke tangan pemiliknya di Pasuruan, Jawa Timur dengan mengayuh sepeda dari Kota Solo.
Baca: Afuk, Pejuang Keikhlasan Asal Solo Dapat Apresiasi Banyak Pihak
“Ya begitu mas, saya malah tambah pekewuh, malah pekewuh (tidak enakan), sekarang ketemu orang, mau ke mana manggil Pak Afuk, ke sana lagi Pak Afuk, jadi pusing saya, saya malah nggak suka mas, nggak bangga mas, demi nama Allah saya nggak bangga, rasanya di hati dan pikiran itu malah pekewuh,” tuturnya dengan polos sambil tertawa saat dijumpai solotrustcom di Kantor PMI Solo, Jebres, Jumat (27/9/2019)
Afuk mengaku sudah sejak kecil dididik orang tua harus besar menjadi orang baik sama semua orang tanpa membeda-bedakan, sehingga saat kadang dipaksa menerima imbalan dari orang yang dibantunya, Afuk lebih memilih menolaknya.
“Sebelumnya saya pernah menemukan lagi, sudah 5 kali saya menemukan barang, saya kembalikan ikhlas lahir batin, tapi semua maksa mas, ya apa boleh buat saya terima apa adanya, entah itu Rp 50 ribu atau Rp 100 ribu, pernah juga ada yang memberi sampai Rp 1 juta,” bebernya.
Dengan mendapatkan sepeda baru, sepeda milik Afuk yang dipakai untuk mengembalikan STNK dan KTP sampai ke Pasuruan akan menjadi benda memorial, kenang-kenangan atas perjuangan keikhlasannya.
“Ya sepeda yang kemarin saya pakai untuk kenang-kenangan, sebetulnya mau tak jual tapi ya eman-eman, akan saya simpan,” ujarnya. (adr)
(wd)