Serba serbi

Mengapa Orang Lapar Imbasnya Mudah Marah?

Olahraga

30 September 2019 20:55 WIB

Ilustrasi.

Solotrust.com- Apabila seseorang sedang lapar, sering kali tindakan orang tersebut lebih agresif dan sensitive, sehingga timbul perasaan marah. Di Indonesia sendiri, Kraft Heindz ABC Indonesia menemukan bahwa orang Indonesia acap kali mudah marah ketika tengah lapar. Hal itu bisa diketahui ketika pada jam – jam menjelang makan, aktivitas orang Indonesia di media sosial sebagian besar penuh dengan ujaran kebencian.

“Banyak sekali orang Indonesia yang marah karena lapar, istilahnya ‘maper’. Ini ditunjukkan dengan meningkatnya kemarahan di media sosial di saat jam – jam lapar.” ucap Anissa Permathadietha Marketing Manager Eat & Beverage Kraft Heindz ABC Indonesia di Jakarta Kamis (26/09/2019).



Sedangkan menurut penelitian Dokter spesialis gizi klinis Juwalita Surapsari, secara ilmiah seseorang yang sedang lapar memiliki emosi yang lebih bergejolak dari pada orang yang lebih kenyang.

Juwalita kemudian juga menerangkan perasaan marah dan sesnsitif pada saat lapar terjadi karena pengaruh gula darah yang menurun. Ketika seseorang sedang makan, maka tubuh akan memproses gula darah. Proses ini juga berpengaruh dengan otak, sebab otak juga sangat bergantung dengan asupan gula.

Selang dua atau tiga jam seusai makan, biasanya kadar gula dalam tubuh akan menurun. Ketika gula darah dalam tubuh menurun, maka timbullah hormon stress, yaitu kortisol dan otak akan memproduksi neuropeptide Y. Dan apabila kandungan neuropeptide Y dalam tubuh tinggi maka sudah dipastikan perilaku dirinya akan semakin agresif.

Upaya pencegahan agar tidak mudah marah, Juwalita menyarankan agar setiap orang memastikan dirinya makan – makanan yang mempunyai kandungan nutrisi tinggi.

“Konsumsilah makanan berat tiga kali sehari, pagi, siang dan malam hari dengan nutrisi yang seimbang. Kemudian di antara selang waktu tersebut isilah dengan makanan ringan yang mengandung serat, serta protein. Sebab serat dan protein akan membuat gula darah bertahan lebih lama, sehingga tidak membuat seseorang cepat marah.“ tutur Juliana.

Juliana kemudian juga menerangkan bahwa karbohidrat sederhana seperti gula dan bubble akan bertahan sementara, untuk itu disarankan segera mengkonsumsi makanan berat sebab keduanya hanyalah bersifat sebagai pengganjal.

Makanan yang mengandung protein seperti tahu, tempe atau kacang – kacangan mempunyai asam amino tertentu yang jika diolah di dalam tubuh akan menimbulkan perasaan senang dan meningkatkan suasana hati. Sedangkan serat tentunya bisa didapatkan dari sayur – sayuran yang ada. (dd)

(wd)