Pend & Budaya

Wawali Dorong Pelajaran Membatik Masuk Muatan Lokal di Sekolah

Pend & Budaya

2 Oktober 2019 22:38 WIB

Wakil Wali Kota Surakarta Achmad Purnomo saat mendampingi Presiden RI Joko Widodo dalam acara Hari Batik Nasional di Istana Mangkunegaran, Solo, Rabu (2/10/2109)

 

SOLO, solotrust.com – Wakil Wali Kota Surakarta Achmad Purnomo mendukung penuh jika muatan lokal membatik masuk ke dalam pembelajaran di tingkat Sekolah Dasar hingga Sekolah Menengah Atas, sebab penerapannya saat ini dirasa belum maksimal.



Baca: Hari Batik Nasional, Jokowi Membatik di Istana Pura Mangkunegaran

"Terkait muatan lokal membatik di sekolah mungkin sekali, sebenarnya niatnya sudah untuk maju bersama meski belum maksimal, tadi malam saya datang di acara malam awarding Ndalem Gondosuli Batik Week 2019, dari anak SD hingga SMA dan masyarakat umum kreasi batiknya luar biasa," kata Wawali.

Bagi Purnomo, batik adalah kebanggaan, jati diri bangsa dan telah resmi diakui UNESCO sejak tahun 2009 lalu, sehingga butuh dorongan kreasi batik dari generasi penerus sebagai bentuk pelestarian.

Perkembangan batik di Kota Solo juga dinilainya telah berkembang. Usaha Kecil Menengah (UKM) batik di Solo tergolong maju pesat. Pemkot juga turut mendorong perkembangan UKM batik di Solo dengan mewajibkan setiap organisasi pemerintah daerah (OPD) lingkup Pemkot Surakarta berseragam batik dan membelinya dari industri UKM.

"Kalau menurut saya itu luar biasa perkembangan batik sekarang, dari UKM maju dengan pesat, contohnya saja di Pemkot (Surakarta), dari hari Selasa sampai Sabtu pakai batik, hanya hari Senin saja yang tidak pakai batik," ujar bakal calon Wali Kota Surakarta 2020-2025 itu.

Ada sebuah multi player effect, setiap OPD diwajibkan berseragam batik berbeda dengan OPD lainnya serta membelinya harus dari industri UKM sebagai dukungan pengrajin batik agar berkembang pesat. (adr)

(wd)