Pend & Budaya

TK di Sidorejo Sayung Penuh Lumpur, Anggota DPR Andhika Pangarso Ulurkan Bantuan

Pend & Budaya

16 Oktober 2025 16:09 WIB

Anggota DPR RI, Andhika Satya Wasistho Pangarso saat meninjau TK Mardi Siwi, Desa Sidorejo, Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak, Kamis (16/10/2025). (Foto: Dok. solotrust.com/Sigit AF)

DEMAK, solotrust.com - Kondisi memrihatinkan terlihat di Taman Kanak-kanak (TK) Mardi Siwi, Desa Sidorejo, Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak. Ruang kelas dipenuhi lumpur akibat pasang air laut, sementara dinding bangunan nyaris tertutup rumput liar.

Kerusakan ini bukan baru terjadi. Sejak 2018, bangunan TK ini terendam rob dan tak lagi layak digunakan. Akibatnya, sejak 2024 seluruh murid terpaksa direlokasi ke ruang kelas Sekolah Dasar (SD) terdekat agar kegiatan belajar mengajar tetap bisa berjalan.



Menanggapi kondisi itu, anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) Andhika Satya Wasistho Pangarso mengaku prihatin. Ia menilai, kondisi tersebut harus segera mendapatkan perhatian serius dari pemerintah daerah hingga pusat.

“TK seharusnya menjadi tempat menyenangkan bagi anak-anak untuk belajar dan bermain. Ini perlu perhatian khusus dari semua pihak,” kata anggota Komisi VII DPR RI dari Daerah Pemilihan Jawa Tengah (Dapil Jateng) II saat meninjau TK Mardi Siwi, Desa Sidorejo, Kecamatan Sayung, Kamis (16/10/2025).

Dalam kunjungannya, Andhika Satya Wasistho Pangarso juga menyalurkan bantuan corporate social responsibility (CSR) alias tanggung jawab sosial perusahaan dari Bank Rakyat Indonesia (BRI) berupa Alat Permainan Edukatif (APE). Ia mengakui, bantuan tersebut belum cukup untuk menjawab seluruh kebutuhan.

“Selain alat permainan, fasilitas dasar seperti kamar mandi juga belum tersedia. Ini menjadi kebutuhan mendesak yang harus segera dipenuhi,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Desa Sidorejo, Mukhamad Sofik, menjelaskan genangan rob mulai melanda sejak 2018 akibat abrasi di wilayah pesisir. Kondisi tersebut membuat kegiatan belajar terganggu karena ketinggian air bisa mencapai 80 sentimeter.

“Tahun 2023 kami sudah meninggikan tanah di sekitar gedung hampir dua meter, tapi karena kemampuan desa terbatas, perbaikan menyeluruh belum bisa dilakukan,” jelasnya.

Mukhamad Sofik berharap perhatian dari pemerintah pusat maupun para wakil rakyat tidak berhenti sampai di sini.

“Kami berterima kasih kepada Pak Andhika yang mau datang langsung dan peduli dengan kondisi kami. Semoga ada tindak lanjut agar anak-anak bisa belajar dengan layak,” pungkasnya. (Sigit Aulia Firdaus)

(and_)

Berita Terkait

Berita Lainnya